Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 5 Tahun, Sequis Aset Manajemen Ingin Raup Dana Kelolaan Rp 20 Triliun

Kompas.com - 15/09/2016, 15:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - AJ Sequis Life secara resmi mendirikan unit bisnis baru berupa PT Sequis Aset Manajemen.

Dalam lima tahun ke depan, Sequis Aset Manajemen memasang target untuk masuk dalam jajaran 10 besar perusahaan aset manajemen terkemuka di Indonesia.

"Dalam lima tahun ke depan, kami ingin bisa menjadi Top 10 dengan AUM (Asset Under Management) kurang lebih Rp 20 triliun," kata Direktur Sequis Aset Manajemen Poniman di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Poniman menjelaskan, saat ini prospek aset manajemen di Indonesia sangat bagus, sehingga Sequislife memutuskan untuk masuk dalam industri aset manajemen.

Alasannya adalah selain meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang mendorong peningkatan investasi, penetrasi reksa dana di Indonesia juga masih tergolong rendah.

Selain itu, kata Poniman, pihaknya juga memanfaatkan rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menerbitkan aturan yang mengizinkan perusahaan asuransi dan industri keuangan non bank (IKNB) untuk memasarkan produk reksa dana.

Oleh karenanya, Sequis Aset Manajemen juga akan memanfaatkan jaringan regional Sequis sebagai sebagai kantor perwakilan pemasaran ritel di luar Jakarta.

"Agen Sequislife sudah familier dengan produk unit link yang memang mirip dengan reksa dana. Sehingga, kerja sama bisa lebih mudah karena cabang-cabang Sequislife bisa menjadi service center kami," ujar Poniman.

Tidak hanya itu, Poniman menyatakan Sequis Aset Manajemen juga akan menjajaki peluang menjual reksa dana melalui jalur online.

Pasalnya, jalur penjualan ini akan lebih efisien ketimbang pemasaran konvensional dalam menjangkau pasar yang lebih luas secara geografis.

Poniman mengatakan, penetrasi inernet di Indonesia hampir 30 persen dan 60 persen di antaranya melalui layanan GSM.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemasaran online bisa menjangkau 50 persen dari total populasi.

"Walaupun AUM per nasabah relatif kecil, namun biaya pemasaran online yang rendah memungkinkan perusahaan untuk tetap mendapatkan keuntungan," ungkap Poniman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com