Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Pertumbuhan Industri Otomotif Peluang bagi Industri Baja

Kompas.com - 15/09/2016, 19:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meningkatnya konsumsi produk baja domestik dari 6 juta ton pada tahun 2009 menjadi 12 juta ton pada 2014 menunjukkan adanya pertumbuhan di sektor industri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu industri yang tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi baja domestik adalah industri otomotif nasional. Tercatat, produksi kendaraan bermotor roda empat meningkat dari 465.000 unit pada tahun 2009 menjadi 1,2 juta unit pada tahun 2014.

“Perkembangan produksi kendaraan bermotor merupakan peluang penting bagi industri besi baja, terutama komponen otomotif yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari baja,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/9/2016).

Airlangga menyampaikan, saat ini, terdapat sekitar 200 perusahaan industri baja nasional hulu dan hilir yang aktif di Indonesia. Semuanya menyerap lebih dari 350.000 tenaga langsung serta memiliki utilisasi produksi sebesar 5 juta ton per tahun.

"Karenanya, untuk memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, masih diperlukan banyak investasi baru di sektor baja," tambahnya.

“Pembangunan pabrik PT JFE Steel Galvanizing Indonesia diharapkan memberi kontribusi pada pemenuhan bahan baku baja dalam negeri, khususnya produk pelat baja canai dingin yang dilapisi (galvanized steel) untuk memenuhi kebutuhan produksi kendaraan roda empat,” papar Menperin.

Pabrik PT JFE Steel Galvanizing Indonesia (JSGI) menempati lahan seluas 17,1 hektar di kawasan industri MM2100 Cikarang, Bekasi.

Pembangunan pabrik tersebut menelan biaya investasi mencapai 300 juta dollar AS dari perusahaan Jepang, JFE Steel Corp.

JSGI menghasilkan produk baja jenis galvannealed (GA) dan cold rolled (CR) dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun.

Presiden Direktur JFE Steel Coorporation Japan Koji Kakigi menyampaikan bahwa perusahaan tersebut akan menjadi produsen pertama lembaran baja untuk kebutuhan industri otomotif di Indonesia.

Selain itu, JSGI juga menyediakan lapangan kerja bagi 200 tenaga kerja langsung, dan tambahan peluang kerja secara tidak langsung untuk sekitar 100 orang.

Produk yang dihasilkan JSGI akan mengurangi impor CGL(baja berlapis zinc) sehingga diharapkan mampu memperkecil defisit pada neraca perdagangan.

“Pendirian pabrik JSGI bertujuan untuk mendukung dan melengkapi piramida industri otomotif di Indonesia sehingga bisnisnya semakin berkembang dan meningkatkan ekspor,” ujar Koji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com