Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Enggan Komentari Rencana Induk Axiata Lepas 11 Persen Saham

Kompas.com - 16/09/2016, 14:55 WIB
Aprillia Ika,
Iwan Supriyatna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direksi PT XL Axiata Tbk (EXCL) enggan memberikan komentar terkait rencana Axiata Group Berhad melepas 11 persen sahamnya di operator seluler Indonesia tersebut. Saat ini, Axiata memegang 66,4 saham di XL.

Seperti dikutip dari Bloomberg beberapa waktu lalu, rencana pelepasan saham XL ini membuat saham XL anjlok 4,9 persen pada Kamis (14/9/2016), atau terendah sejak Oktober 2015.

Mohamed Adlan, Chief Financial Officer (CFO) XL mengatakan kepada Kompas.com melalui pesan singkat bahwa terkait informasi mengenai pelepasan saham Axiata tersebut, XL belum bisa memberikan konfirmasi apapun.

"Kewenangan atas rencana atau kebijakan kepemilikan saham XL Axiata oleh Axiata Group ada pada managemen Axiata Group. Untuk menghindari spekulasi, silahkan menanyakannya langsung kepada Axiata Group,”  kata dia.

Sebelumnya, menurut sumber Bloomberg, Axiata yang bermarkas di Kuala Lumpur ini membutuhkan dana segar untuk menalangi utangnya. Kompilasi data Bloomberg menyebutkan utang Axiata naik 55 persen sejak akhir 2014, dan mencapai 5,2 miliar dollar AS, hingga akhir Juni 2016.

Berdasarkan pernyataan tertulis Axiata, perusahaan memang meninjau ulang sejumlah opsi strategis untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Sejak pertengahan tahun lalu, Axiata sudah mempertimbangkan opsi menyeimbangkan portofolionya di semua anak usaha.

Grup Djarum?

Isu pelepasan saham XL oleh Axiata menimbulkan sejumlah rumor di pasar, yakni bahwa grup Djarum berminat untuk mengakuisisinya.

Sebelumnya, afiliasi grup Djarum yakni PT sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) mengakuisisi 2.500 menara telekomunikasi XL seharga Rp 3,56 trilliun.

Adlan tidak bersedia memberikan komentar ketika Kompas.com mengkonfirmasi rumor tersebut.

Diminta pendapat secara terpisah, Head of Research PT Infovesta Utama, Edbert Suryajaya mengatakan, kemungkinan besar yang akan terjadi bila 11 persen saham tersebut dilepas ke grup Djarum maka akan disinergikan dengan bisnis-bisnis sejenis di grup Djarum.

"Untuk dampak positif saya rasa potensinya banyak, grup Djarum sendiri kita tahu banyak lini bisnis di berbagai sektor. Jadi harapannya tentu bisa terjadi sinergi bisnis antara XL dengan lini usaha yang lain," tutur Edbert.

Namun, disamping itu, isu rencana pelepasan 11 persen saham Axiata ke Group Djarum ini mesti ditelaah lebih dalam lagi.

"Tentu yang harus kita telaah apa rencana yang dimiliki grup Djarum dengan mengambil sebagian kepemilikan tersebut," tutup Edbert.

Menjelang penutupan perdagangan saham akhir pekan, Jumat (16/9/2016), saham EXCL tertekan 0,75 persen di level 2.640. Sedangkan kompetitornya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 0,48 persen ke level 4.160.

(Baca: Axiata Ingin Lepas 11 Persen Saham di XL, Ada Apa? )

Kompas TV Inilah Bocoran Gaji Pegawai Perusahaan Telco

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com