Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan dan Kemendesa Bangun Sektor Pertanian di Wilayah Perbatasan

Kompas.com - 16/09/2016, 18:40 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigasi tengah berupaya mengembangkan sektor pertanian di daerah perbatasan.

Itu dilakukan untuk mewujudkan daulat pangan nasional dan memberikan perhatian kepada daerah-daerah perbatasan Indonesia, 

Dalam implementasinya, setiap wilayah perbatasan didorong mampu swasembada padi, jagung, cabai, bawang merah, serta komoditas lainnya sesuai dengan karakteristik wilayah tersebut.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerangkan, berkembangnya sektor pertanian di daerah perbatasan akan menghilangkan ketergantungan sumber pangan dari daerah lain atau negara tetangga.

"Kami berkomitmen untuk membangun lumbung pangan di daerah perbatasan dan daerah transmigrasi. Kami bangun dengan Kementerian Desa, agar bisa tingkatkan kesejahteraan petani dan menekan inflasi," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Menurutnya, jika hasil pertanian sudah dapat memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut maka sisanya (surplus) akan diekspor ke negara tetangga.

"Sisanya (hasil pertanian) kami ekspor ke negara tetangga. Kami bisa jadi pemenang karena berbatasan langsung dengan negara tetangga," tegasnya.

Amran menambahkan, untuk menjalankan program tersebut, pihaknya akan menjadikan 44 kabupaten atau kota dengan luas lahan 4.000 hektar sebagai lumbung pangan wilayah perbatasan.

"Untuk tahun ini ada 4.000 hektar, kalau total rencananya 20.000 hektar. Anggarannya sekitar Rp 40 miliar. Itu belum termasuk alsintan (alat mesin pertanian). Karenanya, kami butuh Rp 100 miliar untuk perbatasan," tambah Amran.

Kementan menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam membangun lumbung pangan di perbatasan.

"Dimulai dengan mengindentifikasi kebutuhan dari negara tetangga, menggali potensi sumber pertumbuhan baru pangan perbatasan, pencanangan program dan kegiatan perbatasan secara komprehensif dan berkelanjutan, serta sinergisme dalam melaksanakan program," kata Amran.

Menurut Amran, untuk menciptakan lumbung pangan, harus dilakukan dengan mekanisasi menggunakan alsintan.

"Kalau mengandalkan tenaga manusia sulit dilakukan. Karenanya, kita siapkan sarana produksi, irigasi, hilirisasi, jadi ini bersifat holistik," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com