Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Didu: Pak Harto Dulu Membentuk BUMN Itu Lengkap Sekali..

Kompas.com - 17/09/2016, 12:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pembentukan induk perusahaan BUMN pangan atau holding pangan yang fokus pada kegiatan hulu sekaligus hilir.

Said mengatakan, Presiden RI kedua Soeharto, sebenarnya telah sangat baik membentuk perusahaan-perusahaan BUMN sektor pangan yang fokus di produksi atau hulu. Dengan begitu, pemerintah mengambil peran lebih besar pada produksi pangan, ketimbang swasta.

“Kita tahu Pak Harto dulu membentuk (BUMN) itu lengkap sekali. Ada Pertani yang memproduksi alsintan, ada SHS yang memproduksi bibit, Bulog di perdagangan (hilir), Bina Mulia Ternak yang memproduksi ternak tapi sekarang hilang. Semua itu dirancang Pak Harto,” kata Said dalam sebuah talk show on air Sabtu (17/9/2016).

Said mengatakan, dengan adanya BUMN yang turut menentukan biaya pertanian, seperti alsintan, pupuk, benih, dan perdagangan, maka tidak akan ada pedagang komoditas pertanian yang seenaknya mempermainkan pasokan dan harga.

“Jadi menurut saya, (fokus Pak Harto) ini harus kita ulang. Hulu betul-betul diambil pemerintah, karena ini yang menentukan (harga pangan). Jangan serahkan pakan ternak pada swasta murni karena dia akan menakar semua biaya peternakan. Jangan serahkan benih dan bibit ternak pada swasta karena nanti konglomerasi dunia masuk ke Indonesia,” kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com