Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Jelang Akhir September, Dana yang Masuk dari "Tax Amnesty" Pesat

Kompas.com - 21/09/2016, 17:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut menjelang berakhirnya bulan September 2016, dana yang masuk dari program pengampunan pajak atau tax amnesty meningkat dengan cepat.

Dana ini bukan hanya dana tebusan, namun juga dana repatriasi. "Di dua minggu bulan September ini cujup deras. Kalau dari sisi monitoring perbankan, baik dari sisi uang tebusan atau repatriasi lebih cepat," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis di kantornya di Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Pihaknya memprediksi dana yang masuk dari program pengampunan pajak cukup deras masuk ke Indonesia hingga bulan Desember 2016 mendatang.

Untuk itu OJK terus memonitor dana dari program pengampunan pajak yang masuk ke 21 bank yang menjadi penampung dana. Hingga 16 September 2016, pantauan OJK menyebut sudah ada sekitar Rp 2,5 triliun dana repatriasi yang ditampung di perbankan.

"Itu hanya yang bank. Ada yang masuk langusng ke instrumen manajemen investasi, tapi angkanya kecil, cuma Rp 10 miliar," jelas Irwan.

Dia menjelaskan, dana tebusan pengampunan pajak yang telah diterima perbankan berdasarkan monitoring OJK sebesar Rp 22,6 triliun. Adapun dana repatriasi yang masuk dari program pengampunan pajak tergolong masih sedikit.

"Kalau repatriasi masih kecil karena masih ada waktu sampai Desember. Mereka (wajib pajak) bisa merepatriasi sampai Desember 2016," jelas Irwan.

Menurut dia, pantauan yang dilakukan OJK masih pada 18 bank, sementara tiga bank lainnya baru saja ditunjuk sebagai bank gateway. Namun, berdasarkan pantauan OJK pula, potensi dana yang bisa masuk cukup besar.

"Potensi monitoring repatriasi di beberapa perbankan yang dikomunikasikan nasabah yang mau melakukan repatriasi. Itu terdata yang akan masuk antara 18 bank ini ada Rp 31 triliun," tutur Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com