Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironis, Venezuela Kaya Minyak, tetapi Malah Beli dari AS

Kompas.com - 21/09/2016, 20:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

EL FURRIAL, KOMPAS.com - Venezuela dikenal sebagai negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, industri minyak di negara itu kini malah luluh lantak.

Bahkan, saking hancurnya industri minyak Venezuela, pemerintah negara di Amerika Latin itu kini meminta bantuan kepada AS. Penurunan kinerja industri minyak Venezuela dianggap sebagai permasalahan paling kritis bagi perekonomian negara tersebut.

Mengutip The New York Times, Rabu (21/9/2016), minyak menyumbang separuh dari pendapatan pemerintah Venezuela.

Perusahaan minyak milik negara menyumbang laba yang tercatat lebih dari 250 miliar dollar AS pada tahun 2001 hingga 2015 ke program sosial, termasuk impor pangan. Namun, laba yang melimpah tersebut menguap karena kesalahan pengelolaan dan anjloknya harga minyak dunia dalam dua tahun terakhir.

AS selama ini merupakan pasar besar bagi minyak Venezuela, tetapi Venezuela kini malah terpaksa mulai impor minyak dari Negeri Paman Sam.

Pada awal tahun 2016 ini, AS mulai mengirimkan lebih dari 500.000 barrel minyak mentah per hari ke Venezuela. PDVSA, perusahaan minyak milik negara, pun kesulitan membayar biaya impor minyak.

Beberapa tanker harus menunggu di pelabuhan selama dua minggu lamanya sampai akhirnya dibayar. Terkadang, tanker-tanker itu harus membawa pulang muatan minyaknya karena pembayarannya kurang.

Venezuela, seperti banyak diberitakan, mengalami krisis perekonomian yang parah. Negara itu kini kekurangan pangan, seperti jagung dan beras, yang dulunya dengan mudah diimpor karena melimpahnya pendapatan dari minyak.

Perlengkapan medis yang penting, termasuk antibiotik, menghilang dari pasaran. Ekonomi Venezuela pun terkontraksi 10 persen pada akhir tahun ini dan inflasi mengarah ke level hingga ratusan persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com