Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Telko Terbangun, Sendi Ekonomi Desa Miangas pun Mulai Bangkit

Kompas.com - 22/09/2016, 05:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di desa Miangas, desa berbentuk kepulauan di Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, mulai berbenah diri semenjak masuknya infrastruktur telekomunikasi di desa tersebut. Desa yang tadinya terkucil dan terpencil ini, kini mulai menata sendi perekonomiannya.

Hal tersebut dikatakan oleh Steven Hauer Edwin Maarsit, Camat Miangas. Dia bercerita, sebelum jaringan telekomunikasi hadir, akses informasi di Miangas sangat terbatas yang membuat daerah tersebut terisolir.

Padahal, Miangas memiliki fungsi yang strategis karena berbatasan langsung dengan Filipina. Untungnya, pada 2010 lalu jaringan Telkomsel masuk. Dengan demikian, minat investasi di Pulau Miangas sudah mulai tumbuh. Industri perikanan di Pulau Miangas sudah mulai menggeliat.
 
“Sebelum adanya layanan telekomunikasi dari Telkomsel, masyarakat Miangas tidak merasakan kemerdekaan. Namun kini masyarakat merasa diperhatikan oleh pemerintah pusat,” terang Steven.

Steven mengharapkan Presiden Joko Widodo bisa mengeluarkan aturan agar operator telekomunikasi seperti XL dan Indosat juga mau menggelar jaringan telekomunikasi di pulau terluar dan terpencil Indonesia seperti di Miangas.

Tujuannya agar perekonomian masyarakat di daerah terpencil dan terluar dapat berkembang seperti daerah lainnya di Indonesia.
 
Saat ini masyarakat di Miangas yang mayoritas nelayan sangat tergantung terhadap layanan telekomunikasi selular. Sebab telekomunikasi selular dijadikan alat bantu untuk mencari nafkah, terutama sarana komunikasi dan informasi ketika melaut.

Selain itu, juga dipergunakan sebagai penghubung Miangas dengan dunia luar. Tidak hanya layanan telekomunikasi saja yang saat ini dibutuhkan masyarakat Miangas, tetapi juga layanan internet.  Hingga saat ini desa Miangas belum terjamah layanan internet.

Padahal internet sangat dibutuhkan untuk menjalankan roda pemerintahan dan menggembangkan perekonomian masyarakat di pulau yang memiliki potensi perikanan cukup besar ini.

Jaringan di Perbatasan

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah dalam keterangannya mengatakan, hadirnya jaringan telekomunikasi hingga wilayah perbatasan negara merupakan bentuk nyata pelayanan perusahaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Kehadiran layanan telekomunikasi di wilayah perbatasan negara tentunya juga akan semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI sebagai negara kepulauan, disamping membuka keterisolasian," paparnya.

Pada 2016, Telkomsel menambah 10 base transceiver station (BTS) di perbatasan Sabah dan Sarawak, Malaysia. Tepatnya yakni di Malinau dan Nunukan, Kalimantan Utara. Penambahan ini akan mencakup 1.600 pengguna jaringan telekomunikasi baru.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan mengutamakan pembangunan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat dari 115 desa perbatasan di Pulau Kalimantan, baru lima lokasi lokasi yang sudah dibangun jaringan telekomunikasi. Sebanyak 110 daerah lainnya belum.

Kompas TV Indonesia, Menuju Masyarakat Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com