Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DK OJK: Indonesia Sudah Melek Huruf, tetapi Belum Melek Keuangan...

Kompas.com - 22/09/2016, 10:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, saat ini waktunya Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan. Salah satu langkahnya adalah dengan mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat.

"Kalau 20 tahun lalu Indonesia bekerja keras agar masyarakat melek huruf. Sekarang Indonesia kerja keras agar masyarakat melek keuangan. Karena melek huruf sudah lewat. Tetapi, melek keuangan, belum," ucap Muliaman dalam sambutan peresmian kantor perwakilan OJK Sulawesi Tengah, di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9/2016).

Menurut Muliaman, saat ini seluruh negara juga tengah berupaya meningkatkan indeks literasi keuangan mereka. Salah satu langkahnya adalah dengan mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat.

Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi minimnya pemahaman dan penggunaan layanan jasa keuangan oleh masyarakat. Selain jarak yang jauh, kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah punasih kurang mendukung literasi keuangan.

"Oleh karena itu, Presiden baru saja mengeluarkan Strategi Nasional Keuangan Inklusi (SNKI). SNKI ini sengaja disiapkan oleh Presiden, karena banyak masyarakat yang belum terjangkau layanan keuangan karena berbagai alasan," kata Muliaman.

Berdasarkan survei OJK di 2013, hanya 21,84 persen penduduk Indonesia yang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga serta produk jasa keuangan.

Dalam survei sama, baru sebesar 59,7 persen penduduk Indonesia yang menggunakan lembaga jasa keuangan. (Baca: Ketua DK OJK Resmikan Kantor Perwakilan Sulteng)

Kompas TV OJK Berencana Terapkan Kredit Tanpa DP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com