Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Semen Capai Rp 2 Juta per Kantong di Puncak Papua, Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 22/09/2016, 12:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Harga Semen di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua mencapai Rp 2 juta per kantong karena mahalnya biaya pengakutan. Tak hanya itu, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium juga selangit, yakni mencapai Rp 70.000 per liter.

Lantas, apa yang sekiranya bisa dilakukan pemerintah untuk menekan harga tersebut?

Kepala Seksi Penyiapan Sarana, Prasarana dan SDA Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua Yoniman Ronting mengatakan, selama ini tidak ada subsidi biaya angkutan untuk barang, utamanya yang masuk kategori kebutuhan pokok. Akibatnya harga membumbung tinggi dari harga normal.

Sementara itu, pemerintah hanya memberikan subsidi bagi penumpang pesawat yang menuju ke daerah tersebut.

"Biaya pengangkutan yang mahal berimbas pada naiknya harga barang di wilayah Puncak. Karena itu, perlu kiranya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan subsidi bagi pengangkutan barang," ujarnya Kamis (22/9/2016).

Menurut Yoniman, angkutan udara masih menjadi sarana transportasi utama menuju Puncak Papua dalam beberapa waktu ke depan.

Hal ini karena pembangunan jalan yang menghubungkan daerah itu dengan yang lainnya, masih terkendala beratnya medan.

Mahalnya biaya transportasi udara setidaknya terlihat dari tingginya biaya sewa pesawat jika masyarakat ingin men-carter pesawat sendiri guna mengangkut barang.

Yoniman mengungkapkan untuk penerbangan sekitar 30 menit hingga 1 jam, dibutuhkan biaya sekitar Rp 25 juta-Rp 30 juta.

"Itu saja kapasitas angkut pesawatnya terbatas. Tidak banyak barang yang bisa diangkut," ungkapnya.

Karena itu, subsidi untuk angkutan barang dinilai penting untuk dilakukan guna menekan harga barang di wilayah pedalaman Papua.

Kompas TV Harga Daging Sapi Mencapai Rp 170.000/Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com