Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Untung Rp 8,3 Triliun dari Jualan BBM Bersubsidi

Kompas.com - 23/09/2016, 10:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data yang bersumber dari laporan keuangan PT Pertamina (Persero) pada semester pertama 2016, keuntungan yang diraih Pertamina ternyata berasal dari produk-produk bersubsidi.

Laporan keuangan perusahaan pelat merah ini menyebutkan, bahwa pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) dan penugasan (kerosene, Elpiji 3kg, solar dan premiun non-Jamali) telah memberikan laba hinggga 755 juta dollar AS atau setara dengan Rp 9,81 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).

Kontribusi BBM PSO dan penugasan mencapai 637 juta dollar AS atau setara Rp 8,3 triliun dan dari Elpiji 3 kg sebesar 117 juta dollar AS atau setara Rp 1,5 triliun.

Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, Pertamina seharusnya tidak berdagang kepada rakyat dengan cara mengambil untung yang besar dari jualan BBM bersubsidi seperti premium dan solar.

"Pertamina harus transparan. Jangan rakyat yang menderita di atas keuntungan Pertamina," ujar Enny di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Menurut Enny, sampai saat ini Pertamina belum ada inisiatif untuk mengungkap harga keekonomian atas BBM subsidi ini secara transparan.

"Masyarakat hanya disuguhkan tentang keuntungan, laba dan kinerja Pertamina tanpa tahu transparansi harga keekonomian BBM subsidi tersebut," sebut Enny.

Dalam penjelasan di laporan keuangannya, Pertamina menyatakan, bahwa laba usaha BBM PSO 449,9 persen lebih tinggi dibandingkan periode 2015.

Tingginya kenaikan laba ini disebabkan oleh rendahnya biaya produk sejalan dengan penurunan harga MOPS (Mid Oils Platts Singapore) dan ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang merupakan komponen pembentuk biaya produk.

Realisasi ICP di semester pertama 2016 hanya 36,16 dollar per barel, jauh dibawah RKAP Pertamina sebesar 50 dollar AS per barel.

Maka dengan modal harga minyak yang rendah, menjual BBM dan Elpiji subsidi di harga tinggi, di semester pertama ini Pertamina mampu mengantongi pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 4,1 miliar dollar.

Dengan EBITDA margin sebesar 23,9 persen atau 128 persen dari RKAP yang dirancang perusahaan.

Sementara laba bersihnya mencapai 1,83 miliar dollar atau 113 persen lebih tinggi dari RKAP perseroan. (Baca: Pertamina Bukukan Kenaikan Laba Bersih Jadi Rp 24,25 Triliun Per Semester I 2016)

 

Kompas TV Solar "Gak" Akan Naik Hingga September

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com