Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Utang Luar Negeri Tetap Dipatok 5 Miliar Dollar AS per Tahun

Kompas.com - 26/09/2016, 12:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tidak akan meningkatkan target penyerapan, meski rencana pinjaman luar negeri 2015-2019 naik. Target penyerapan pinjaman luar negeri tetap dipatok pada angka 5 miliar dollar AS per tahun.

Deputi Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Kennedy Simanjuntak mengatakan, pilihan tersebut diambil karena pemerintah sadar tidak punya kemampuan besar untuk menyerap pinjaman yang telah direncanakan.

Salah satunya disebabkan oleh persiapan proyek yang masih belum mendukung percepatan penyerapan pinjaman. "Sebenarnya ingin lebih dari itu, tetapi kapasitasnya tidak ada," katanya, akhir pekan lalu.

Kennedy mengatakan, persiapan perencanaan proyek sampai saat ini masih menjadi kendala yang perlu diperbaiki.

Pemerintah melalui revisi Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri-Jangka Menengah, atau buku biru yang memuat daftar pinjaman pemerintah 2015-2019, menaikkan rencana dari 39,8 miliar dollar AS menjadi 42,27 miliar dollar AS. Penambahan jumlah rencana utang dilakukan untuk membiayai beberapa proyek infrastruktur pemerintah.

Salah satunya, rencana senilai 300 juta dollar AS untuk pembangunan infrastruktur terpadu untuk kawasan wisata strategis pemerintah. Rencananya, ada tiga proyek kawasan wisata strategis yang akan didanai dengan rencana pinjaman tersebut, yakni Mandalika, Danau Toba, dan Candi Borobudur.

Selain itu, proyek lain yang juga direncanakan akan mendapatkan pinjaman luar negeri adalah proyek rumah murah yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Rencananya, proyek tersebut akan didanai dengan pinjaman senilai 450 juta dollar AS.

Wismana Adi Suryabrata, Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, mengatakan, selain proyek tersebut, proyek lain yang juga akan didanai dengan dana pinjaman adalah proyek Pelabuhan Patimban.

Jumlah dana rencana pinjaman proyek tersebut mencapai 1,7 juta dollar AS atau lebih kecil dibandingkan usulan pinjaman 2,2 miliar dollar AS yang diajukan Kementerian Perhubungan.

Dana dalam rencana pinjaman untuk Pelabuhan Patimban tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan Pelabuhan Patimban tahap I. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com