Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Duterte Bikin Kurs Peso Filipina Terendah dalam 7 Tahun

Kompas.com - 26/09/2016, 15:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Nilai tukar peso Filipina anjlok ke titik terendahnya dalam 7 tahun. Hal ini sejalan dengan para investor yang masih cemas dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleb Presiden Rodrigo Duterte dan melarikan asetnya dari Filipina sebelum pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan ini.

Investor global melakukan aksi jual terhadap saham Filipina selama 22 hari berturut-turut akibat kebijakan anti narkoba Duterte dan perlawanannya terhadap Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Gubernur bank sentral Filipina Amando Tetangco pun ikut berupaya menenangkan investor.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/9/2016), peso, lira Turki, dan ringgit Malaysia adalah mata uang negara berkembang yang melemah paling dalam.

Hal ini juga didorong penantian terhadap debat kandidat Presiden AS pertama. Peso melemah 0,5 persen menjadi 48,245 per dollar AS siang ini menurut data Asosiasi Perbankan Filipina.

Peso pun sempat mencapai 48,260 per dollar AS yang merupakan level terendah sejak September 2009.

Peso Filipina juga merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di Asia selama tiga bulan terakhir dengan tingkat depresiasi mencapai 2,7 persen.

Menurut market strategist Oanda Asia Pacific Pte Jeffrey Halley, pelemahan peso lebih disebabkan kondisi politik terkait genderang perang yang ditabuh Duterte terhadap peredaran narkoba dan "serangan" kepada mitra-mitra dagang utama.

"Kalaupun ada reli, maka akan terjadi dalam jangka waktu pendek di pekan ini hingga situasi politik terklarifikasi lebih lanjut. Kami juga masih menunggu debat kandidat pertama menjelang pemilu presiden AS dan ini merupakan acara besar yang belum di-price in oleh pasar," ujar Halley.

Lembaga pemeringkatan S&P Global Ratings pekan lalu memperingatkan meningkatnya ketidakpastian dalam stabilitas, prediktabilitas, dan akuntabilitas pemerintahan Duterte. 

(Baca: Di Filipina, Perilaku Presiden Duterte Bikin Investor Asing Kabur)

Kompas TV Jokowi: Presiden Filipina Setuju Mary Jane Dieksekusi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com