Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Pemerintah Sanggup Sediakan Lahan untuk Jalan Tol, tetapi Susah untuk Tambak Garam Rakyat...

Kompas.com - 26/09/2016, 17:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyayangkan ketidakberpihakan pemerintah terhadap sektor-sektor ekonomi kerakyatan, misalnya garam rakyat.

Salah satu ketidakberpihakan pemerintah tecermin dari alokasi anggaran untuk penyediaan lahan.

“Pemerintah sanggup kok menyiapkan lahan, kalau, untuk jalan tol. (Tetapi) Kalau untuk garam rakyat ‘mah susah. Kalau jalan tol gampang,” ucap Faisal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (26/9/2016).

“Bahkan dananya disediakan lewat Sarana Multi Infrastruktur. Itu dijamin deh pokoknya investor jalan tol, beres semua. Kalau rakyat, mana diurusi?” kata Faisal lagi.

Faisal mengatakan, lahan merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan garam rakyat, di samping curah hujan rendah.

Lahan yang cukup luas dan terintegrasi dengan curah hujan rendah dapat mendorong ongkos produksi garam yang makin kompetitif.

“Sehingga menjual garamnya enggak tekor. Sekarang mungkin lebih mahal memproduksinya, kalau garam yang dijual hanya dihargai Rp 300 per kilogram,” kata Faisal.

Dalam kesempatan sama, Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Toni Tanduk mengatakan, saat ini eksisting luas lahan tambak garam termasuk yang dikelola oleh PT Garam (Persero) mencapai 25.064 hektare (ha).

Menurut Toni ada lahan prospektif seluas 17.190 ha. “Kalau produktivitas lahan prospektif itu 60 ton per ha, kemungkinan ada tambahan produksi garam satu juta ton. Kalau 100 ton per ha, ya ada tambahan 1,7 juta ton,” kata Toni.

Saat ini Indonesia masih tergantung akan garam impor untuk memenuhi utamanya kebutuhan industri.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2014, kebutuhan garam nasional mencapai sebesar 3,9 juta ton sementara produksinya hanya 2,2 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com