JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sriwijaya Air berencana mencari dana segar dari pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Pendiri dan CEO Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan, rencana IPO yang akan ditempuh pihaknya untuk mencari dana segar, diperkirakan akan terlaksana pada Maret 2017.
"Kami akan IPO di Maret 2017," kata Chandra usai mendeklarasikan hartanya pada program tax amnesty, Senin (26/9/2016).
Meski tidak secara rinci menyebutkan besaran dana IPO yang diincarnya, namun Chandra Lie menuturkan, dana segar dari IPO akan digunakan untuk ekspansi ekspansi bisnis.
"Dananya untuk ekspansi dan pengembangan usaha," ucap Chandra.
Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan pun menurut Chandra sudah menunjuk underwriter dan tengah mempersiapkan berbagai hal untuk keperluan IPO.
"Sudah milih underwriter. Ini masih persiapan, ya berarti tugas kita untuk buru-buru melaksanakan IPO," tambah Chandra.
Mengutip Wikipedia, Sriwijaya Air adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia yang didirikan oleh keluarga Lie yaitu Hendry Lie dan Chandra Lie dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim.
Sriwijaya Air adalah maskapai penerbangan terbesar ketiga di Indonesia, dan sejak tahun 2007 hingga saat ini tercatat sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional yang memiliki standar keamanan kategori satu di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.