Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Jangan Fokus "Tax Amnesty", tetapi "Tax Reforms"

Kompas.com - 27/09/2016, 15:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5 persen dari outlook Maret yang di level 5,2 persen.

Meski demikian, Kepala Perwakilan ADB Indonesia Steven Tabor mengatakan, ADB tidak betul-betul memperhitungkan dampak program pengampunan pajak atau tax amnesty dalam revisi outlook pertumbuhan ekonomi tersebut.

“Kami tidak memasukkan tax amnesty dalam perkiraan. Tetapi dari outlook kami, pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih baik dibandingkan tahun ini,” kata Tabor dalam paparan di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Meski tak memasukkan dampak tax amnesty terhadap perhitungan proyeksi, Tabor mengaku mencermati perkembangan program pengampunan pajak itu.

Menurut Tabor, sebenarnya realisasi penerimaan tax amnesty per hari ini tidak begitu besar jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB).

Selain itu, repatriasi yang sangat diharapkan pemerintah, realisasinya juga sangat kecil. Tak bisa dimungkiri, membawa dana-dana masuk ke Indonesia dari luar negeri memerlukan proses yang memakan waktu.

Tabor di sisi lain menyoroti penerimaan pajak yang terkumpul hingga kuartal III 2016 ini. Pemerintah diharapkan tidak lupa menghitung berapa realisasi penerimaan PPN, PPh orang dan PPh badan, serta pajak lain.

“Namun, para administrator pajak saat ini sedang sangat-sangat sibuk dengan urusan tax amnesty, yang katanya untuk memperbaiki basis pajak yang sangat rendah,” imbuh Tabor.

“Kami berharap tahun depan pemerintah betul-betul melakukan tax reforms sebagaimana yang disampaikan Sri Mulyani,” kata dia lagi.

(Baca: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5 Persen)

Kompas TV BI Turunkan Proyeksi, Pertumbuhan Ekonomi Melambat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com