NEW YORK, KOMPAS.com - Calon presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton tampaknya sudah menggeser lawannya dari Partai Republik, Donald Trump. Hal ini ditangkap oleh para analis berdasarkan reaksi pasar.
"Indikasi awal adalah Hillary memenangkan debat, setidaknya tidak kalah. Indeks berjangka menanjak," kata Jack Ablin, Direktur Investasi BMO Private Bank seperti dikutip dari CNBC, Selasa (27/9/2016).
Bursa berjangka AS sempat menguat sebagai respon debat capres AS putaran pertama yang dihelat Senin (27/9/2016) malam waktu setempat. Indeks berjangka Dow Jones menguat lebih dari 100 poin.
"Saya rasa Hillary Clinton cukup bagus (dalam debat). Saya rasa ia jauh lebih siap ketimbang Trump, terlepas dari apakah debat ini akan ada artinya," ujar chief investment strategist Baird Bruce Bittles.
Andres Jaime, global FX and rates strategist Barclays menyebut, reaksi pasar terhadap debat capres putaran pertama tersebut bisa saja berubah.
Ini mengingat masih ada dua putaran debat capres sebelum pemilu presiden pada November 2016 mendatang.
"Jika pasar berpikir dia (Clinton) cukup baik saat debat, maka polling harus merefleksikan itu. Di industri finansial, pasar bisa melakukan penilaian bahwa dia (Clinton) menang. Namun, tak berarti bahwa rata-rata pemilih memiliki pandangan yang sama," jelas Jaime.
Ia memandang, apabila polling dalam beberapa hari ke depan menunjukkan persaingan kian ketat menjelang debat capres putaran berikutnya, maka pasar akan melakukan aksi jual.