KOMPAS.com - Jepang adalah salah satu negara yang mampu mempertahankan investasinya di Indonesia. Pada lima tahun terakhir, seturut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi Jepang termasuk yang terbesar di Indonesia bila nilai investasi itu dibandingkan negara-negara lain. Pada 2011, dengan nilai 1,5 miliar dollar AS, Jepang menjadi peringkat kedua negara dengan investasi terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, masih di posisi kedua, pada 2012, Jepang menggelontorkan nilai investasi hingga 2,5 miliar dollar AS. Pada 2013, Jepang menjadi pemuncak investasi di Indonesia dengan nilai 4,7 miliar dollar AS.
Kemudian, pada 2014, Jepang kembali ke posisi kedua dengan nilai investasi 2,7 miliar dollar AS. Setahun silam, posisi Jepang melorot di urutan ketiga dengan nilai 2,9 miliar dollar AS.
Kesimpulannya, dalam lima tahun terakhir, total investasi Jepang senilai 14,3 miliar dollar AS. Jumlah perusahaan Jepang di Indonesia saat ini juga sudah mencapai lebih dari 1.700 perusahaan, dengan kegiatan utamanya di bidang infrastruktur, jasa dan manufaktur.
Hari ini, ada catatan dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) dan Jakarta Japan Club (JJC) di sela-sela seminar kewirausahaan dan monozukuri di pabrik JFE Steel Galvanizing Indonesia, kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan ini memproduksi lembaran baja galvanis dingin dan lembaran baja galvanis celup panas untuk industri otomotif.
Spirit
Monozukuri dalam Bahasa Jepang berasal dari kata mono berarti produk atau barang. Lalu zukuri berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi (manufacturing).
Konsep ini mengandung makna yang jauh lebih luas dari arti harafiahnya yakni mengungkapkan kepemilikan spirit mencipta dan memproduksi produk-produk unggul serta kemampuan terus menyempurnakan proses dan sistim produksinya.
Monozukuri di Jepang berhasil menjadi penggerak ekonomi sektor riil dan sekaligus cikal bakal kemajuan teknologi. Konsep yang telah diterapkan oleh wirausaha Jepang sejak ratusan tahun lalu ini mengandung nada keunggulan (excellence), keahlian dan ketrampilan (skills), jiwa (spirit –roh pendorong atau penggerak), semangat (zest), dan kebanggaan (pride) dalam kemampuan menciptakan dan memproduksi barang dengan sangat baik.