Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini Diperkirakan Melemah, Rupiah Menguat

Kompas.com - 30/09/2016, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi namun cenderung melemah pada perdagangan Jumat (30/9/2016), menurut analisis teknikal PT Bahana Securities.

"Indeks diestimasi bergerak di kisaran 5.400-5.450 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan yakni AKRA, EXCL, TLKM, PWON dan PPRO," tulis Bahana.

IHSG sebelumnya mengalami dua hari reli kenaikan. Pada Kamis (29/9/2016), IHSG ditutup naik tujuh poin (naik 0,12 persen) ke level 5.431,96.

Perdagangan bursa di Kamis mencatatkan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 6,3 triliun setelah penurunan saham rokok dan ASII menahan kenaikan indeks.

Sebanyak enam sektor tercatat mengalami kenaikan dipimpin sektor pertambangan, infrastruktur dan keuangan sementara hanya sektor konsumer, industri dasar dan aneka industri yang mengalami penurunan.

Sebanyak 202 saham mengalami kenaikan, 125 saham mengalami penurunan, 93 saham tidak mengalami perubahan dan 202 saham tidak mengalami perdagangan.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa antara lain saham LPPF, BBCA, INDF, UNTR dan BMRI.

Investor asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 520,8 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing antara lain saham TLKM, BBRI, LPPF, PWON dan ICBP.

"Secara teknikal, indeks naik namun dengan inverted hammer candle disertai volume. Stochastic, RSI dan MACD positif," lanjut Bahana.

Sementara itu, rupiah diperkirakan masih terus menguat di kisaran level 12.000. Bahana Securities memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran 12.900-13.100 hari ini. Pada Kamis lalu, rupiah ditutup melemah ke level 12.972.

Kompas TV IHSG Sentuh 5.000, Dirut BEI Jalan Kaki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com