Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Diminta Pengusaha Setelah Program "Tax Amnesty"

Kompas.com - 01/10/2016, 15:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengampunan pajak atau tax amnesty periode I dinilai banyak kalangan mendulang sukses, salah satunya kalangan pengusaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan, realisasi tax amnesty periode I jauh melampaui perkiraan yang menjadi parameter kesuksesan.

Namun demikian, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk melakukan reformasi perpajakan.

"Catatan bagi kami adalah, sesudah hari ini tentu tidak bisa hanya melihat dari jumlah deklarasi dan uang tebusan. Yang harus dilihat dalam proses selanjutnya yaitu reformasi peraturan perpajakan secara keseluruhan," kata Hariyadi di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Hariyadi mengatakan, pajak yang ada di Indonesia saat ini hanya dilihat sebagai sebuah fungsi anggaran, bukan fungsi stimulus.

"Ke depan, kami mengusulkan reformasi menuju sistem perpajakan yang ramah bisnis, yang betul-betul mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.

Hariyadi berharap, Apindo juga dilibatkan dalam proses revisi Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), revisi UU PPh, UU PPN serta soal pengadilan pajak, sebagaimana dilibatkan dalam penyusunan UU Pengampunan Pajak.

Di samping soal reformasi perpajakan, Hariyadi juga meminta agar pemerintah mempercepat reformasi birokrasi. Dia berharap ke depan tidak ada lagi birokrasi yang korup.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan, iklim investasi yang baik tidak hanya ditentukan oleh insentif perpajakan.

"Paket-paket kebijakan juga harus dijalankan. Karena pengusaha juga melihat persoalan legal di Indonesia itu bagaimana. Jad saya lihat, iklim investasi tetap menjadi kunci utama," ucap Shinta.

Senada dengan Hariyadi dan Shinta, Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, ada kaitannya antara birokrasi yang korup dan iklim investasi di Indonesia.

"Tax amnesty ini momentumnya menurut saya. Ada kepercayaan dari pengusaha. Pemerintah tinggal mempercepat kebijakan dan reformasi. Sikap birokrasi yang masih korup harus diubah," kata Sofjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com