JAKARTA, KOMPAS.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan Oktober ini diperkirakan berbalik arah menguat dan bersiap mengalami reli naik, setelah pada transaksi akhir pekan kemarin ditutup melemah 1,23 persen atau 67,15 poin ke level 5.364.
"Kami melihat selama September yang diwarnai koreksi hingga level terendah 5.130, lalu IHSG anteng di atas 5.330, maka seharusnya tidak akan ada lagi kejutan aksi penurunan heboh hingga tahun depan," papar Analis Senior PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Senin (3/9/2016).
Yuganur merekomendasikan investor untuk mengakumulasi saham big cap dan lapis kedua pilihan untuk skenario reli menguji resistance tahunan 5.470 dan breakout di atas 5.525.
"Jika memang terjadi koreksi minor atau konsolidasi, hal itu hanya merupakan jeda dalam tren bullish. Maka, kami tetap merekomendasikan untuk melakukan akumulasi dalam posisi jangka panjang," tambah Yuganur.
Penguatan rupiah dan harga minyak mentah dunia pun akan turut memberikan sentimen positif ke pasar, karena Federal Reserve telah memberikan kepastian terkait kebijakan suku bunga.
"Pasar melihat ini sebagai sinyal untuk melanjutkan reli," terangnya.
Dengan adanya potensi reli naik pada awal pekan ini, para pelaku pasar direkomendasikan untuk mengakumulasi empat saham berikut ini.
1. Saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target trading di level Rp 8.850.
Memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp 8.575 dan Rp 8.475, disarankan cut-loss pada posisi Rp 8.275.
2. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan target trading di level Rp5.850.
Memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp 5.525 dan Rp 5.425, disarankan cut-loss di posisi Rp 5.325.
3. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target trading di level Rp 2.450.
Memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp 2.180 dan Rp 2.120, disarankan cut-loss pada posisi Rp 2.080.
4. Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan target trading di level Rp 2.850.
Memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp 2.650 dan Rp 2.570, disarankan cut-loss pada posisi Rp 2.490.