JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan komitmennya untuk terus membiayai proyek pembangunan infrastruktur.
Dari beragam proyek infrastruktur, Bank Mandiri kini banyak melirik pembiayaan untuk pembangunan power plant.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya saat ini akan lebih banyak membiayai proyek pembangunan power plant, terutama yang menggunakan gas.
"Yang paling gampang power plant yang terkait gas, itu cepat. Yang tenaga batubara itu agak butuh waktu," kata Royke di kantornya di Jakarta, Senin (3/10/2016).
Royke menjelaskan, sebelumnya Bank Mandiri sudah banyak membiayai pembangunan jalan tol. Karena itu, kini lebih melirik pembangunan power plant dengan bahan bakar gas.
Proyek power plant, imbuh Royke, biasanya memiliki jangka waktu antara 1,5 hingga 2 tahun. Adapun debitor yang lebih banyak menerima pembiayaan dari Bank Mandiri adalah swasta.
"Saya sediakan mungkin Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun. Itu untuk dua tahun ke depan," tutur Royke.
Penyaluran kredit Bank Mandiri pada semester I 2016 mencapai Rp 547 triliun (hanya bank). Capaian ini turun dibandingkan penyaluran kredit pada semester I 2015 yang tercatat sebesar Rp 552,8 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.