Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Pameran Produk Lokal Kembangkan Produk Potensial Daerah

Kompas.com - 07/10/2016, 09:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Penyelenggaraan pameran memberikan peluang bagi produk potensial daerah berkembang sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun global.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam pembukaan Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPN-PPDN) di Lapangan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta hari ini, Kamis (6/10). Pameran berlangsung pada 6-9 Oktober 2016.

“Selain mengembangkan akses pemasaran dan promosi produk lokal yang unggul dan berkualitas, penyelenggaraan pameran juga meningkatkan jejaring pemasaran antar peserta sehingga mampu bersaing di pasar dalam negeri maupun pasar global,” kata Mendag Enggar dalam keterangannya, Jumat (7/10/2016).

Menurut Mendag, sejak 2006 hingga 2016, pameran ini telah memberikan peluang kepada 3.610 pelaku usaha untuk menghadirkan ragam pangan dalam kemasan, kuliner nusantara, serta produk dalam negeri potensial dengan pencapaian total transaksi dagang Rp 21,68 miliar.

Setiap kali acara diselenggarakan di satu kota, rata-rata jumlah pengunjung antara 70.000-290.000 orang selama empat hari pelaksanaan pameran. "Pelaku usaha kecil menengah ini harus terus difasilitasi untuk terus eksis dan tumbuh," tegasnya.

Sementara itu, Mendag menunjukkan, pameran ini telah memberikan transaksi perdagangan antarwilayah yang luar biasa. Salah satu rangkaian kegiatan pameran adalah forum dagang. Forum ini mempertemukan para pedagang antarwilayah di Indonesia.

"Sebelumnya di Jambi dan Bengkulu, forum dagang diikuti oleh 193 pelaku usaha dan berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 544,6 miliar,” ungkap Mendag.

Forum dagang (business matching) produk dalam negeri bertujuan memfasilitasi pertemuan para pelaku usaha lintas provinsi. Mendag berharap, melalui forum dagang ini terjadi transaksi yang berkelanjutan dan mampu memperpendek mata rantai distribusi, khususnya untuk komoditas pangan pokok.

Forum dagang diselenggarakan di Hotel Cavinton Jogja pada 7 Oktober 2016. Rencananya, acara ini akan dihadiri oleh 100 pelaku usaha dari 11 provinsi peserta pamera, yaitul dari Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, serta DIY sendiri.

Sejumlah komoditas yang diperdagangkan dalam forum dagang di Yogyakarta, antara lain beras, produk hortikultura (sayur mayur, buah-buahan, cabai, bawang merah), aneka jahe (jahe merah, jahe gajah, jahe emprit), kopi, aneka rempah (kapulaga, kayumanis, pala, lada putih), jagung, sapi, gula pasir, kedelai, tepung tapioka, dan sebagainya.

Produk Dalam Negeri

Sementara itu, dalam PPDN, ditampilkan produk-produk berkualitas istimewa yang sudah termayshur di kancah pasar nasional dan internasional seperti fesyen muslim dari Dian Pelangi, Jenahara, dan Ayu Dyah Andari.

Juga diusung produk tas berkualitas dari Meraki Goods, Dowa Bags, Tulisan, Sabbatha, dan Chameo Couture.

Yang unik juga tampil yaitu produk radio kayu Tjawang dan Magno serta produk batik Aleesha Batik dan produk perhiasan dari Runa Jewelry.

PPN-PPDN tahun ini dilaksanakan di tiga kota, yaitu Jambi (4-7 Agustus), Bengkulu (1-4 September), dan terakhir Yogyakarta (6-9 Oktober).

Dari hasil kegiatan pameran di Lapangan Kantor Walikota Jambi, jumlah pengunjung mencapai 55.000 orang dan total transaksi Rp 1,18 miliar.

Selain itu, pada pelaksanaan di Lapangan Sport Center Pantai Panjang Bengkulu, dicapai nilai transaksi Rp 946,6 juta dan jumlah pengunjung 53.000 orang.

Kompas TV Peduli Kualitas Produk Lokal - Big Bang Show

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com