Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Terus Pantau Arus Modal Asing yang Masuk dari "Tax Amnesty"

Kompas.com - 07/10/2016, 14:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan tren cadangan devisa terus membaik sejalan dengan arus modal yang terus masuk membanjiri Indonesia.

Selain itu, bank sentral mengakui besarnya arus modal asing yang masuk dengan adanya program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebut, sejak awal tahun 2016 arus modal asing mengalir deras masuk ke Indonesia. Selain itu, arus modal asing juga terus masuk sejak program pengampunan pajak diterapkan.

Modal asing pun terus membanjiri Indonesia ketika hasil dari program pengampunan pajak periode pertama yang berakhir pada 30 September 2016 menunjukkan angka yang menggembirakan.

Akan tetapi, bank sentral terus memantau arus modal asing yang masuk selama program amnesti pajak diterapkan.

"Capital inflow dari repatriasi tax amnesty masih kami tunggu. Itu sekitar Rp 137 triliun itu masih masuk sampai Desember 2016," ujar Mirza di kantornya di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Saat ini BI masih menunggu realisasi arus modal asing yang masuk dari program amnesti pajak. Sementara itu, arus modal asing yang masuk di luar hal terkait skema amnesti pajak terus masuk.

"Memang tidak deras, tapi masih terus masuk. Besarnya capital inflow yang masuk ke pasar modal itu Rp 165 triliun mungkin secara year to date," ungkap Mirza.

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2016 tercatat sebesar 113,5 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2016 sebesar 111,4 miliar dollar AS.

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas. Juga dari penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com