KOMPAS.com - Saham Deutsche Bank pada perdagangan 10 Oktober 2016 turun lebih dari tiga persen setelah Chief Executive John Cryan gagal melakukan nego penurunan denda 14 miliar dollar AS ke Departemen Kehakiman AS (US Department of Justice/DoJ).
Cryan yang sebelumnya menghadiri pertemuan IMF dan Bank Dunia di Washington, berharap dapat melakukan nego ulang besaran denda akibat kesalahan penjualan sekuritisasi perumahan.
"Di satu pihak, berharap ada persetujuan cepat yang bisa dihasilkan," kata trader dari Jerman, kepada Reuters.
Namun, saham Detsche Bank merosot tiga persen dan berada di urutan paling bawah indeks saham blue-chip di Jerman.
"Pekan lalu saham Deutsche Bank terkerek naik, tetapi saya masih tetap enggan melirik saham bank ini," kata Terry Torrison, Direktur pada McLaren Securities yang ebrbasis di Monaco.
"Mereka tidak akan pernah membereskan isu di AS dengan cepat. Dan apapun yang terjadi, saya pikir mereka tetap perlu melakukan rights issue," lanjut dia.
Rights Issue
Bank ini digarapkan menerbitkan saham baru, atau menjual aset, atau melakukan dua strategi tersebut. Dengan demikian rasio kapitalnya akan tetap berada dalam batas aturan regulator.
Deutsche Bank sendiri saat ini sedang berjuang untuk mengembalikan kepercayaan pasar akibat denda 14 miliar dollar AS yang melemahkan kepercayaan pasar.
Pasar juga mempertanyakan kredibilitas Cryan untuk mengatasi masalah ini.