Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kuartal III 2016, Pertumbuhan Kredit Perbankan Masih Lemah

Kompas.com - 15/10/2016, 06:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) dalam Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit pada kuartal III 2016 melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya.

Penyebabnya adalah menurunnya permintaan pembiayaan, suku bunga dianggap masih cukup tinggi, dan meningkatnya risiko pembiayaan.

Ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal III 2016 sebesar 62,6 persen, lebih rendah dari 78,8 persen pada kuartal II 2016.

“Perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja, dengan penurunan SBT masing-masing dari 36,1 persen menjadi 9,4 persen dan dari 59,4 persen menjadi 54,5 persen,” tulis BI dalam pernyataan resminya, Jumat (14/10/2016).

Menurut bank sentral, penurunan permintaan pembiayaan dan suku bunga kredit yang masih cukup tinggi menjadi faktor utama yang menghambat laju pertumbuhan kredit baru selama kuartal III 2016.

Selain itu, meningkatnya risiko pembiayaan juga menjadi faktor utama melambatnya pertumbuhan kredit.

Pada Kredit Konsumsi, perlambatan pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada hampir semua jenis.

Perlambatan tercermin dari melambatnya outstanding pertumbuhan kredit pada kuartal III 2016.

Sementara itu, untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), permintaan kredit baru pada kuartal III 2016 lebih rendah dari kuartal sebelumnya, tercermin dari SBT sebesar -6,3 persen.

Ini sejalan dengan menurunnya penjualan kendaraan bermotor pada bulan Juli dan Agustus 2016.

Bila dilihat dari golongan debitor, perlambatan pertumbuhan permintaan kredit terjadi pada UMKM Non KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan non UMKM.

Sebaliknya, permintaan kredit baru UMKM KUR meningkat, terlihat dari SBT 29,4 persen pada kuartal III 2016 dibandingkan 25,1 persen pada kuartal II 2016.

"Sementara berdasarkan orientasi penggunaan, perlambatan pertumbuhan permintaan terjadi pada kredit ekspor dan kredit lainnya,” ujar BI.

BI pun mencatat terjadinya peningkatan risiko penyaluran kredit yang terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) per Agustus 2016 tercatat 3,2 persen, naik dibandingkan 3,16 persen pada Juli 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com