Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Industri Asuransi Harus Manfaatkan Teknologi untuk Berkembang

Kompas.com - 17/10/2016, 16:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kemajuan teknologi jangan dijadikan ancaman bagi industri asuransi nasional.

Kemajuan di bidang teknologi tersebut seharusnya malah dimanfaatkan untuk mengembangkan industri asuransi agar dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Edy Setiadi mengungkapkan, pihaknya bersama-sama dengan industri mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia yang sadar asuransi.

Pasalnya, saat ini tingkat utilitas asuransi di kalangan masyarakat Indonesia baru mencapai 11,81 persen. Selain itu, penetrasi asuransi di Indonesia saat ini masih mencapai sekira 2,5 persen. 

“Kalau dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, angka statistik menunjukkan pertumbuhan tertinggi di sektor pertambangan. Kemudian ada sektor informasi dan komunikasi. Intinya ada sektor yang tumbuh cukup baik,” ungkap Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/10/2016).

Edy menjelaskan, sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu sektor perekonomian yang kini tumbuh cukup baik. Sehingga, ini bisa menjadi peluang untuk mengomunikasikan dan memasarkan produk dan layanan asuransi kepada masyarakat.

“Sekarang ini bagaimana pola mengomunikasikan asuransi kepada masyarakat dengan melihat pertumbuhan yang tinggi di sektor TI. Apa kita tidak tidak pakai mekanisme itu untuk mengembangkan asuransi?” jelas Edy.

Apalagi saat ini jumlah kepemilikan gawai atau gadget jauh melampaui jumlah penduduk Indonesia. Sehingga, imbuh Edy, terobosan-terobosan yang ada di industri asuransi ke depannya seharusnya diarahkan untuk terkait dengan penggunaan teknologi.

Namun demikian, hal ini tentunya harus tetap memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia. Edy menuturkan, saat ini meski masyarakat berada di kawasan terpencil, namun penetrasi ponsel sudah cukup merata.

“Paling tidak ke anak-anaknya. Generasi Y saat ini berkomunikasi tidak hanya konteks individual, tapi juga melihat media sosial. Mereka melihat pandangan tentang asuransi, mereka membanding-bandingkan. Ini perlu dijadikan terobosan untuk menyosialisasikan asuransi,” terang Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com