Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Luar Ekspektasi, Pendapatan IBM Menjulang

Kompas.com - 18/10/2016, 15:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – Perusahaan teknologi International Business Machines Corp (IBM) membukukan pendapatan yang lebih baik dari prediksi pada kuartal III 2016.

Meningkatnya pendapatan IBM didorong oleh pertumbuhan bisnis cloud dan analytics. Di bawah kepemimpinan CEO Ginni Rometty, perusahaan layanan teknologi tersebut telah bergeser ke area-area yang lebih membawa untung, seperti layanan cloud, kecerdasan artifisial, analytics, dan keamanan.

Selain itu, IBM juga memangkas bisnis tradisional, seperti perangkat keras dan layanan teknologi. Pendapatan dari area-area yang menguntungkan tersebut, yang disebut IBM sebagai imperative strategis, naik 16 persen menjadi 8 miliar dollar AS pada kuartal III 2016.

Adapun pendapatan dari cloud melonjak 44 persen bila dibandingkan dengan kenaikan sebesar 30 persen pada kuartal II 2016. Akan tetapi, saham IBM turun 3,1 persen ke level 150,60 dollar AS pada perdagangan hari Senin (17/10/2016) waktu setempat.

IBM telah melakukan serangkaian akuisisi yang fokus pada elemen bisnis imperatif strategis, termasuk akuisisi The Weather Company dan Truven Health yang memakan biaya 45 miliar dollar AS.

Sebagai perbandingan, IBM merogoh kocek 821 juta dollar AS untuk akuisisi pada tahun 2015. Adapun marjin operasional kotor turun 210 basis poin menjadi 48 persen pada kuartal III 2016. Ini adalah hasil dari investasi yang lebih tinggi pada bisnis cloud IBM dan pergeseran ke model bisnis berbasis pelanggan.

“Penurunan marjin kotor sebesar 210 basis poin kemungkinan disebabkan bauran produk dan tingginya level investasi secara keseluruhan untuk beberapa produk dengan marjin yang lebih tinggi,” ujar David Holt, analis di CFRA Research. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com