Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MEA Beri Peluang Kewirausahaan untuk Perempuan

Kompas.com - 18/10/2016, 18:03 WIB

KOMPAS.com - Hampir setahun perwujudan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kewirausahaan untuk perempuan menjadi salah satu catatan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Dalam lamannya OECD.org hari ini, lembaga itu mengingatkan bahwa Indonesia, Vietnam, dan Filipina melalui Piagam Bologna bakal meningkatkan kewirausahaan untuk perempuan yang juga menjadi salah satu bagian dari iklim usaha dan investasi, akses pasar, sistem perdagangan secara elektronik (e-commerce), dan inovasi.

Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah sejak 2014 mencatat ada 57,9 juta pelaku UKM di Indonesia. Pada dua tahun ke depan, jumlah ini diperkirakan terus bertambah di atas lebih dari 60 juta.

Tak cuma itu, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8 persen -99,9 persen bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7 persen -97,2 persen dari total 700 juta jiwa penduduk ASEAN. Oleh karena itu, kerja sama untuk pengembangan dan ketahanan UMKM perlu diutamakan.

Sementara itu, dalam catatannya pada pekan lalu, pengelola Trade Mall (TM) Thamrin City mengatakan bahwa jumlah pelaku usaha perempuan di lokasi tersebut terbilang banyak. "Ada yang memilih membuka usaha daripada menjadi karyawati," ujar Ho Mely Surjani, AVP Marketing Trade TM Agung Podomoro yang membawahi TM Thamrin City.

Adalah  Dewi Yuniarti yang sudah bergabung di TM Thamrin City sejak  2010. Perempuan ini memilih mengundurkan dari dari perusahaannya untuk fokus pada bisnis pakaian. Dia  menjual brokat yang umumnya digunakan untuk acara acara resmi seperti pernikahan, di zona Ladies Market.

Perempuan yang biasa dipanggil Noni itu memilih menggunakan namanya sendiri untuk kiosnya yaitu Butik Noni. Noni mengungkapkan, awalnya dia hanya memiliki satu kios. Waktu berkembang terus dan saat ini, ada  empat butik milik Noni.

Lebih lanjut, Noni berencana menambah satu butik dalam waktu dekat. Jumlah karyawan Noni mencapai 15 orang.  Noni melayani rata-rata 100 pengunjung per hari.

Menurut Noni, kebanyakan pengunjung yang datang berusia 25 hingga 40 tahun. Sedangkan, harga yang ditawarkan per potonh brokat berkisar Rp 200.000 sampai dengan Rp 750.000. Noni menyediakan hingga 12 warna dan bentuk brokat.

Di TM Thamrin City ada juga Mutia Febrianti, pemilik MF Colleciton di Lantai D1. Mutia dulunya adalah karyawati di perusahaan kontraktor. Saat ini, ia mempunyai tiga kios dengan fokus pada penjualan busana Muslim dan kerudung. “Sebagai perempuan saya punya taste untuk memilih mode. Saya desain dan produksi sendiri,  dengan pabrik yang berlokasi di Tangerang,” katanya.

Mutia acap mencari inspirasi di internet. Ia juga rajin mengikuti pergelaran busana Muslim. Pembelinya berasal dari Samarinda, Balikpapan, Sorong yang sebagian besar dijual lagi di daerah mereka, juga ke Malaysia dan Singapura. Kunci sukses, menurut Mutia bisa diraih dengan fokus di satu bidang, usaha sendiri dan tidak ikut orang. “Jadilah entrepreneur diri sendiri baru entrepreneur orang lain,” ujarnya sembari menambahkan bahwa  impiannya adalah bisa ekspansi ke luar daerah dan  go international.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com