Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Jelang Pilpres Beratkan Sektor Bisnis AS

Kompas.com - 20/10/2016, 11:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS yang akan diselenggarakan pada bulan November 2016 mendatang memberatkan beberapa sektor bisnis AS. Hal ini merupakan temuan dari sebuah survei yang dihelat bank sentral AS Federal Reserve.

Hasil survei tersebut dihimpun dalam sebuah buku yang dinamakan beige book. Buku ini mengumpulkan pandangan para ekonom, pelaku bisnis, dan lainnya di 12 distrik The Fed. Survei itu menyebut hampir semua kawasan di AS mengalami ekspansi dalam fase moderat.

"Sebagian besar outlook cenderung positif. Meskipun demikian, beberapa kalangan di beberapa distrik menunjukkan kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi menjelang pemilihan presiden yang akan datang," tulis laporan survei tersebut seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/10/2016).

Di kawasan Boston, negara bagian Massachusetts ditemukan pandangan bahwa ketidakpastian terkait pilpres menyebabkan beberapa keputusan bisnis tertunda dan mengganggu permintaan pinjaman dan pembiayaan.

Sementara itu di Dallas, negara bagian Texas menyatakan ketidakpastian pilpres akan berdampak pada belanja konsumen.

The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) berikutnya sepekan sebelum pilpres AS pada 8 November 2016 mendatang.

Sebagian besar model proyeksi memberikan pandangan bahwa kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton lebih menguntungkan ketimbang kandidat dari Partai Republik Donald Trump.

Setelah untuk pertama kalinya menaikkan suku bunga acuan sejak satu dekade lalu pada Desember 2015, The Fed pernah menyatakan akan kembali melakukannya pada 2016 untuk menghindari interupsi perbaikan yang lemah.

The Fed juga pada awal tahun 2016 menyatakan ada kemungkinan tiga hingga empat kali kenaikan suku bunga acuan.

Saat ini, analis memprediksi kenaikan suku bunga acuan akan terjadi hanya sekali. Pada November 2016 di mana pilpres akan diselenggarakan, ada kecenderungan The Fed tidak menyesuaikan suku bunga dan malah akan melakukannya pada bulan Desember 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com