Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Terus Pantau Perkembangan Pemilihan Presiden AS

Kompas.com - 20/10/2016, 20:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemilihan presiden di AS.

Pasalnya, kedua kandidat presiden, yakni Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik memiliki kebijakan yang sangat bertolak belakang satu sama lain.

“Dampak pemilu (di AS) terus kami cermati, karena di antara dua kubu memang punya kebijakan yang berbeda,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Juda mengungkapkan, bank sentral akan mencermati seluruh perkembangan yang ada. Ia menjelaskan, di berbagai belahan dunia memang ada pemimpin negara yang cenderung menerapkan kebijakan proteksionisme maupun ekonomi terbuka.

Kebijakan-kebijakan semacam itu yang nantinya akan diusung oleh presiden terpilih AS, yang tentunya akan memberikan dampak baik ke perekonomian global maupun Indonesia.

Meskipun demikian, Juda menuturkan, masih cenderung sulit untuk memastikan dampak yang akan terjadi.

“Akan tetapi, secara risiko kita bisa lihat bahwa kalau yang proteksionisme aka nada dampak negatif terhadap perekonomian global dan domestik,” jelas Juda.

Pemilihan presiden di AS akan diselenggarakan pada bulan November 2016 mendatang. Hingga kini, persaingan antara Trump maupun Hillary masih terus berjalan ketat, baik dalam kampanye, pendukung, hingga debat kandidat presiden yang baru saja berakhir pada Rabu (19/10/2016) waktu setempat.

Beberapa pihak memandang, apabila Trump memenangkan pilpres AS, maka akan ada dampak negatif kepada perekonomian lantaran kebijakan proteksionisme yang diusungnya.

Salah satu kebijakan Trump yang lainnya adalah ia berencana menurunkan pajak untuk orang-orang kaya di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com