Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pasar Alat Mesin Pertanian Masih Besar

Kompas.com - 20/10/2016, 21:41 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat menyebutkan industri alat mesin pertanian (alsintan) domestik memiliki potensi besar untuk berkembang.

Sebab, kebutuhan alsintan di dalam negeri sangat besar. Salah satunya terlihat pada anggaran pengadaan alsintan pemerintah pada tahun 2016 yang mencapai Rp 4,6 triliun.

"Produk alsintan yang telah mampu diproduksi dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin panen, penyemprot tanaman," kata Syarif Hidayat dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (20/10/2016).

Selain itu ada pula penyemprot bertekanan, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta Rice Milling Unit (RMU).

Syarif menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada industri alsintan, hasilnya menunjukkan sebagian besar telah mencapai TKDN yang cukup tinggi, yaitu sebesar 40 persen.

”Industri alsintan dalam negeri juga telah diikutsertakan dalam proyek bantuan alat mesin pertanian oleh Kementerian Pertanian dengan mekanisme lelang melalui e-catalog, sehingga diharapkan pengadaan barang di lingkungan Pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan produk lokal,” papar Syarif.

Sementara itu, bagi para pelaku industri, Kemenperin mendorong agar terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi, sehingga mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com