Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Semen Nasional Terpacu Percepatan Program Infrastruktur Pemerintah

Kompas.com - 21/10/2016, 06:26 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan kapasitas produksi industri semen secara nasional sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang dicanangkan oleh pemerintah.

Menurut dia, kondisi ini turut memacu laju pertumbuhan industri semen nasional.  Hal ini disampaikan Menperin saat peresmian pabrik semen ke-14 PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk di Citeureup, Jawa Barat, Kamis (20/10/2016).  

“Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, kapasitas produksi semen yang besar saat ini, juga berpotensi untuk memperluas pasar ekspor,” kata Menperin dalam keterangan resminya kepada Kompas.com.

Airlangga menjelaskan, kebutuhan semen di pasar domestik saat ini mencapai 60 juta ton per tahun dengan kapasitas industri terpasang 90 juta ton per tahun.

Jumlah kapasitas pabrik semen di Indonesia melebihi Jepang yang memiliki kapasitas 60 juta ton per tahun.  

Menurut Airlangga, upaya industri dalam peningkatan kapasitas melalui pembangunan pabrik, merupakan salah satu wujud nyata untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Untuk itu, kami memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk,” ujarnya.  

Sementara itu, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya mengatakan, pabrik ke-14 yang diresmikan ini merupakan pabrik semen Tiga Roda baru. 

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 4,4 juta ton semen per tahun dengan nilai investasi Rp 5,7 triliun.  

Menurut dia, pembangunan pabrik ini menjadikan total kapasitas produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjadi sebanyak 24,9 juta ton per tahun.

"Hal ini tentunya akan menambah kapasitas produksi semen nasional yang diharapkan mendukung kebutuhan dan pasok semen secara signifikan,” paparnya.  

Christian menambahkan, pabrik ke-14 ini dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru yang memiliki efisiensi energi tertinggi dan dilengkapi dengan alat penangkap debu dengan efisiensi terbaik.

"Oleh karena itu, kami memperoleh berbagai penghargaan seperti Proper Emas, Penghargaan Industri Hijau dan Certified Emission Reduction (CER) dalam kerangka Clean Development Mechanism (CDM),” sebutnya.

Oversuplai

Berdasarkan estimasi Kemenperin, total kapasitas semen nasional pada 2017 akan mencapai 102 juta ton. Padahal, total kebutuhan semen nasional hanya 70 juta ton per tahun.

Kenaikan pasokan ini terjadi seiring dengan tingginya realisasi investasi pada industri semen di dalam negeri.

Pada 2017, akan beroperasi maksimal lima pabrik semen baru. Yakni Jui Shin, Anhui Conch, Siam Cement, Cemindo Gemilang dan Panasia.

Sebelumnya, Asosiasi Semen Indonesia memproyeksikan produksi semen nasional pada 2016 ini akan mencapai 80 juta ton, yang berasal dari sembilan produsen semen.

Kompas TV Tolak Pabrik Semen, Petani "Ngecor" Kaki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com