Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Membeli Emas!

Kompas.com - 21/10/2016, 12:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang berencana untuk membeli emas, saatnya melakukannya. Begitulah, saran yang disampaikan wealth management UBS.

Sepanjang The Fed berpandangan tidak alasan untuk terburu-buru menaikkan suku bunganya, emas seharusnya kian mentereng performanya.

Kemungkinan, pendar emas akan mengkilap ke level 1.350 dollar AS per ons troi pada tahun 2017, atau naik sekitar tujuh persen dari level saat sekarang.

Emas akan kehilangan daya tarik ketika suku bunga naik dan investor beralih ke aset alternatif yang lebih baik.

Akan tetapi, emas akan menjadi aset favorit dalam situasi panik dalam pasar dan perekonomian yang cenderung negatif. Investor akan memilih aset haven alias lebih aman.

Dilansir dari BusinessInsider, Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo, wealth management UBS dalam sebuah catatannya mengatakan The Fed masih mungkin akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti.

Dengan kata lain, emas akan bearish pada jangka pendek.

Mereka memperkirakan emas akan jatuh ke level 1.225 dollar AS dalam tiga bulan ke depan. Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex terakhir di level 1.269.75 dollar AS per ons troi, Kamis (20/10) mundur dari level tertinggi 1,274.05 dollar AS per ons troi.

Pada Rabu (19/10/2016), emas ditutup naik 0,6 persen pada 1,269.90 dollar AS per ons troi, penutupan tertinggi sejak 3 Oktober.

Logam mulia ini terdorong setelah angka inflasi AS bulan September yang buruk mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.

Tetapi harapan kenaikan suku bunga bulan Desember tetap tinggi. Pasar saat ini menaruh probabilitas sekitar 64 persen dari kenaikan suku bunga bulan Desember, mengacu Investing.com.

Pada hari Rabu, Gubernur Fed New York William Dudley mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga di tahun ini jika perekonomian masih di lintasan saat ini.

Beban ditambah dari prediksi Harmony Gold Mining, salah satu produsen emas terbesar di dunia asal Afrika Selatan, yang menyebut produksi global membengkak.

Di mana tiap kuartal, produksi emas global naik 10 persen. Tapi kenaikan ini masih dapat dinetralisir oleh perkiraan konsumsi emas China pada 2020 akan mencapai 1.200 ton.

Padahal tahun lalu, konsumsinya hanya 986 ton. Ini membuat Dick Poon, General Manager Heraeus Metals Hong Kong, memprediksi emas akan melanjutkan penguatan ke 1.400 dollar AS per ons troi di 2017. Perekonomian global yang masih gamang membuat emas perkasa.

Konferensi London Bullion Market Association yang sedang berlangsung di Singapura juga memprediksi harga emas di 2017 siap naik ke 1.347,40 dollar AS per ons troi.

Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudin mengungkapkan, saat ini sebenarnya banyak sentimen positif yang menopang harga emas.

Tapi di saat yang sama, sentimen negatif juga membayangi. Nah, tak perlu menunggu-nunggu lagi untuk memborong saat emas tengah murah. (Namira Daufina, Yudho Winarto)

Kompas TV Harga Emas di Atas Rp 600.000 per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com