Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Inflasi, BI Kembangkan Penanaman Bawang Putih Lokal

Kompas.com - 25/10/2016, 06:00 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

TEGAL, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Jawa Tengah, terus melakukan pengembangan percontohan penanaman bawang putih lokal di sejumlah daerah.

Bahkan sudah dua kali Bank Indonesia Tegal melakukan panen bawang putih lokal yaitu di Kabupaten Batang dan Tegal.

Humas Bank Indonesia Tegal, Tulus, mengatakan pengembangan demplot bawang putih dengan varietas benih unggul di Desa Tuwel, Kabupaten Tegal dan Bawang, Batang, guna menekan inflasi dan mengurangi impor.

Karena berawal dari kondisi tersebut, pada 2015 Bank Indonesia telah menginisiasi pembuatan demplot atau percontohan bawang putih seluas 3.000 meter persegi dengan varietas Tawangmangu Baru.

"Inisiasi ini merupakan langkah awal untuk mulai melakukan pengembangan komoditas bawang putih lokal, dengan peningkatan volume atau hasil produksi, bisa menarik minat petani untuk kembali membudidayakan bawang putih," kata Tulus, Senin (24/10/2016).

Menurutnya, di luar dugaan petani, hasil panen percontohan bawang putih di Tegal dan Batang mencapai 14,5 ton per hektar, jauh lebih banyak dibandingkan sejarah hasil panen petani Tuwel yang berkisar 8 - 10 ton/hektar.

Keberhasilan ini tidak lepas dari teknologi budidaya yang dikembangkan Pusat Kajian Holtikultura dan Tropikal /PKHT-IPB, serta dibantu oleh petugas penyuluh lapangan, OISCA Karanganyar, BPTP Ungaran dan BPSB Jawa Tengah.

"Keberhasilan inisiasi pengembangan bawang putih ini diharapkan mampu menjawab permasalahan dalam pengendalian inflasi yang disebabkan oleh komoditas bawang putih dan mengurangi ketergantungan impor bawang putih," lanjut Tulus.

Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menandatangani delapan daerah yang menjadi percontohan penanaman bawang putih lokal, di ataranya yaitu Tegal, Batang, Pekalongan, Magelang, Temanggung, Karanganyar, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Pengembangan tanaman bawang putih bukannya tanpa kendala. Kondisi cuaca yang di luar perkiraan/ekstrim menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam upaya membudidayakan bawang putih.

"Akibat curah hujan yang tinggi, tanaman bawang putih terganggu oleh fungi/jamur, petani harus ekstra memberikan perawatan tanaman. Bahkan beberapa harus di panen lebih awal dari usia tanam yang seharusnya untuk penyiapan kelayakan bibit, namun sudah layak konsumsi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com