Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Harga Gas di Wilayah Timur Akan Lebih Murah

Kompas.com - 25/10/2016, 08:51 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah memiliki opsi langkah menurunkan harga gas untuk industri dengan menerapkan zonasi harga.

"Sudah ada kesepakatan dengan pak Luhut (Menteri Koordinator Kemaritiman) terkait harga zonasi, jadi harga di Pulau Jawa dan luar Jawa dibedakan," ujar Airlangga saat menyambangi Gedung Kompas, Jakarta, Senin (24/10/2016) kemarin.

Airlangga mengatakan, bahwa harga gas di luar Pulau Jawa yakni di wilayah timur Indonesia akan mendapatkan harga gas yang lebih murah.

Kesepakatan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat sumber daya alam yakni gas di wilayah timur cukup berlimpah. Selain itu, sumber daya manusianya pun cukup banyak untuk dioptimalkan agar lebih produktif.

"Wilayah Indonesia timur bisa lebih murah (harga gas), apakah itu berbasis di Masela apakah berbasis di Bintuni," ucap Airlangga.

Airlangga mencontohkan, jika gas tersebut berbasis di Bintuni, untuk disalurkan ke industri-industri yang ada disekitar daerah tersebut akan lebih murah harga gas nya. Mengingat jaraknya yang tidak terlalu jauh sehingga ongkos penyaluran gas bisa ditekan.

"Kalau jatuhnya di Bintuni itu sampai pabrik bisa 3 dollar AS per MMBTU, seperti pabrik metanol yang beroperasi di Kalimantan Timur itu harganya memang di 3 dollar, karena langsung dari sumbernya di Bontang," tandas Airlangga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah memiliki opsi langkah menurunkan harga gas untuk industri, salah satunya yakni dengan melakukan zonasi distribusi gas.

“Jadi gas di Indonesia timur kita kasih untuk industri di Indonesia timur. Gas yang di Indonesia tengah kita fokus ke Indonesia tengah. Supaya mengurangi biaya transportasinya,” kata Luhut di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Seiring dengan pengaturan zonasi itu, pemerintah juga tengah menyiapkan aturan untuk impor gas dari luar negeri. Luhut mencontohkan, harga gas di wilayah barat Indonesia seperti di Sumatera saat ini masih mahal, mencapai 13 dollar AS per MMBTU.

Mahalnya harga gas, salah satunya akibat biaya transportasi LNG atau gas alam cair yang berasal dari timur Indonesia. Atas dasar itu, Luhut bilang, pemerintah melihat ada kemungkinan impor gas untuk menggantikan pasokan dari timur.

Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, opsi ini masih dikaji, apalagi menyangkut suplai gas dari luar negeri. Wiratmaja mengatakan, saat ini saja gas domestik sudah kelebihan-pasokan (over-supply).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com