Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Percuma Kasih Banyak Insentif ke Investor kalau Pungli Gila-gilaan"

Kompas.com - 25/10/2016, 19:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengaku tidak memprioritaskan pemberikan insentif kepada para investor yang berinvestasi di Indonesia.

Ia lebih memilih membenahi pelayanan administrasi hingga ke daerah yang selama ini selalu diindikasikan banyak praktik pungutan liar atau pungli.

"Menurut saya, percuma kasih banyak insentif, tetapi di saat yang sama masih banyak pungli perizinan yang gila-gilaan," ujar Thomas di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Menurut dia, pungli merupakan praktik kotor dalam administrasi sehingga wajib untuk diberantas hingga ke akar-akarnya.

Pemerintah, kata dia, akan jadi konyol bila jor-joran memberikan insentif kepada investor tanpa memberantas praktik pungli tersebut.

"Jadi deregulasi dulu, membenahi dulu, baru kita ngomong insentif kepada investor," kata dia.

Saat ini, tutur Thomas, pemerintah pusat dan daerah harus berkomunikasi secara intensif untuk memberikan pelayanan perizinan yang cepat kepada calon investor.

Ia menilai, perizinan di pemerintah pusat sudah relatif baik. Namun, perizinan investasi di daerah masih banyak yang harus diperbaiki.

"Pelayanan, kemudian izin-izin, masih belum online. Pendekatan kepada investor menurut saya perlu diperbaiki, dan infrastruktur penunjang (harus disiapkan)," ucap mantan Menteri Perdagangan itu.

Presiden Joko Widodo sudah menabuh genderang perang terhadap pungli di semua layanan masyarakat.

Selama ini, kata Presiden, pungli telah memberikan dampak negatif bagi kelancaran pelayanan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com