Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Komitmen Penuhi Kebutuhan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kompas.com - 26/10/2016, 11:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Maryono mengatakan, BTN berkomitmen menjadi pemain utama dalam pembiayaan perumahan.

Hal itu disampaikan Maryono dalam diskusi Forum Ekonomi Nusantara bertajuk Mempercepat Pembangunan Rumah Sederhana yang digelar Harian Kompas bekerja sama dengan BTN, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Menurut dia, perseroan bahkan memiliki program bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak masuk dalam kategori penerima kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi.

Selain itu, BTN juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam mendorong wirausahawan pemula agar menjadi pengembang (developer).

"Penyelesaian pembangunan perumahan bukan hanya pekerjaan pemerintah tetapi juga pengusaha," kata Maryono. 

Lebih lanjut, program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo harus dijalankan untuk menekan backlog yang ada.

Pada 2015, backlog perumahan diperkirakan mencapai 14,4 juta unit. Angka ini naik dari posisi 2010 sebanyak 13,6 juta unit berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS).

Maryono mengatakan, BTN dengan dukungan dari pemerintah berupa fasilitas kredit FLPP berusaha memenuhi backlog sebesar 13,6 juta unit tersebut.

Sebanyak 27 persen atau sekitar 3,9 juta unit merupakan segmen MBR, tiga persen untuk segmen di atas MBR, dan 70 persen atau sebanyak 10,2 juta unit untuk masyarakat berpendapatan mikro.

"Pembangunan perumahan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 2,8 persen," imbuh Maryono.

Kontribusi ini masih rendah bila dibandingkan dengan kontribusi di Filipina, China, dan Singapura yang mencapai 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto mereka.

Maryono menambahkan, pembangunan perumahan memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi karena ada 136 subsektor yang ikut tumbuh ketika membangun perumahan.

Kompas TV Penurunan Bunga di BTN Hanya untuk Nasabah Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com