Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub-WSI Tandatangani Perjanjian Konsesi Terminal Peti Kemas Muaro Jambi

Kompas.com - 27/10/2016, 13:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pehubungan (Kemenhub) pada Kamis (27/10/2016) melaksanakan penandatangan perjanjian konsesi pengusahaan jasa kepelabuhan dengan PT Wahyu Samudera Indah (WSI). 

Penanantangan perjanjian konsesi tersebut, terkait dengan pembangunan dan pengoperasian Terminal Peti Kemas Muaro Jambi Pelabuhan Talang Duku Jambi. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini kegiataan jasa kepelabuhan tidak hanya dilakukan oleh satu  Saha, tetapi diperlukan peran swasta dalam pengoperasian pelabuhan.

Hal tersebut, kata dia juga tercantum pada Undang-undang (UU) nomor17 tahun 2008 tentang pelayaran dan aturan pelaksananya.

"Indonesia berusaha meningkatkan daya saing daripada pelabuhan kita. Oleh karena itu, peran swasta sangat dibutuhkan dengan kegiatan ini," ujar Budi Karya di Ruang Mataram Kemenhub, Jakarta. 

Budi Karya berharap, dengan adanya pembangunan terminal peti kemas tersebut oleh WSI dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekter Kemenhub khususnya di bidang kepelabuhanan. 

"Pengembangan terminal peti kemas tersebut di masa mendatang tentunya diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja," ucap dia. 

Bangun Dermaga

Sementara, Direktur Marine WSI Djoni Anwir Algamar mengatakan, pada tahap awal perusahaan akan menginventasikan Rp 702, 2 miliar dari total nilai proyek sebesar Rp 1,2 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk membangun dermaga dan fasilitas penunjang serta pengadaan peralatan di pelabuhan. 

"Sebanyak Rp 500 miliar dari total nilai proyek itu berasal dari perusahaan. Sisanya kami pinjam dari Islamic Development Bank (IDB)," kata dia. 

Djoni mengungkapkan, pembangunan terminal peti kemas tersebut akan selesai pada 2020.

Adapun periode jangka waktu konsesi diberikan selama 66 tahun dan besaran pendapatan konsesi sebesar 5 persen dari pendapatan kotor. 

"Ini merupakan komitmen kami untuk membangun pelabuhan di Indonesia. Kami akan melakukan sebaik-baiknya," tandas dia. 

Sebagai informasi, PT Wahyu Samudera Indah (WSI) merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang kepelabuhan.

Dalam proyek tersebut, WSI akan membangun terminal peti kemas dengan lahan seluas 16 hektar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com