Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FLPP Berakhir November 2016, Ini Penjelasan Bos BTN kepada Pengembang

Kompas.com - 27/10/2016, 17:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Progam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dikabarkan akan berakhir pada penghujung November 2016 mendatang.

Menurut Direktur Utama PT Bank Tabungan Nasional (Persero) Tbk Maryono, sebenarnya kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari penyelesaikan administrasi, untuk menjamin keberlanjutan FLPP di tahun selanjutnya.

“Sebetulnya anggaran FLPP menyesuaikan anggaran tahun bersangkutan. Kalau anggaran 2016 ya berakhir 31 Desember 2016. Permasalahannya, kami harus menyelesaikan administrasi realisasi anggaran ini. Karena ketentuan dari pemerintah bahwa kalau dokumen-dokumen tidak bisa diselesaikan akhir tahun maka tidak bisa dicairkan,” kata Maryono dalam diskusi Forum Ekonomi Nusantara yang digelar Harian Kompas dengan tajuk "Mempercepat Pembangunan Rumah Sederhana", di Jakarta Rabu (26/10/2016).

Apabila tidak bisa dicairkan, lanjut Maryono, maka anggaran tersebut juga tidak bisa diberikan pada tahun berikutnya, atau dengan kata lain hangus.

“Maka pemerintah memberikan waktu satu bulan, dipergunakan untuk penyelesaikan administasi baik dari sisi developer, perbankan, sampai Kementerian,” imbuh Maryono.

Kendati demikian, ia menambahkan, pada tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sendiri saat ini melakukan kemudahan percepatan administrasi untuk laporan program FLPP.

Maryono memperkirakan, dengan kemudahan ini maka proses administrasi kemungkinan akan bisa selesai hanya dalam waktu dua pekan.

“Jadi, mungkin akan diundur sampai tanggal 15 Desember 2016 (berakhirnya program FLPP). Tapi ini masih dalam kajian. Mungkin nanti Kementerian PU-Pera yang akan memberikan keputusan,” ucap Maryono.

Dalam diskusi tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mempertanyakan program FLPP yang kabarnya akan berakhir pada akhir November 2016. Kabar ini, kata Eddy, membuat para pengembang dilanda kegalauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com