Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Keuangan Digital Ini Akan Kembangkan Pinjaman Mikro Tanpa Agunan

Kompas.com - 27/10/2016, 19:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan penyedia layanan keuangan digital (e-money) TrueMoney akan mengembangkan layanan pinjaman mikrofinansial tanpa agunan di Indonesia.

Layanan yang dikembangkan di Indonesia ini meniru yang sudah dikembangkan sebelumnya di Thailand.

“Di Bangkok, TrueMoney Group itu punya financial services namanya Ascend Nano. Itu yang memberikan mikrofinansial,” kata Country Director TrueMoney Joedi Wisoeda, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Konsep yang akan dikembangkan adalah memberikan mikrofinansial dan pinjaman personal kepada pemilik akun TrueMoney tanpa agunan.

Joedi mengatakan, TrueMoney memang hadir di Indonesia untuk orang-orang yang belum tersentuh perbankan.

“Jadi misal buruh pabrik atau toko kelontong yang membutuhkan modal untuk usaha, akan kami sediakan. Misalnya butuh motor, nanti kami sediakan. Namun, bukan uang yang kami sediakan, melainkan berupa barang,” kata Joedi.

Pemilik akun TrueMoney yang nantinya bisa memanfaatkan layanan keuangan mikro ini terlebih dahulu akan dicek oleh pihak TrueMoney.

“Kami kan punya data pemakai. Dia pemakai yang baik atau tidak, dia bayar terus atau tidak. Itu yang kami jadikan jaminan,” kata Joedi.

Saat ini, ada 240.000 member TrueMoney di Indonesia, dengan jumlah transaksi mencapai 150.000-160.000 kali per hari.

Pada awal kehadirannya di Indonesia, jumlah transaksi per hari tidak lebih dari 1.000 kali.

Joedi enggan memberkan nominal transaksi per hari. Namun, kata dia, 80 persen dari 160.000 transaksi itu adalah top up pulsa.

“Kalau pengisiannya pulsa Rp 25.000 per transaksi tinggal dikalikan saja,” sebutnya. Saat ini jumlah agen TrueMoney mencapai 14.000 agen, belum termasuk yang kerja sama dengan outlet seperti Alfamart Group.

Hingga akhir tahun, TrueMoney menargetkan jumlah agen hingga 50.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com