Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asal Taiwan Berencana Sulap Morotai seperti Singapura atau Hongkong

Kompas.com - 28/10/2016, 10:40 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia Taiwan Business Council (ITBC) SD Darmono mengatakan, minat para investor dari Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia sangatlah besar, terutama minat investasi di wilayah-wilayah terluar di Indonesia.

Menurut Darmono, Morotai merupakan salah satu wilayah terluar Indonesia yang memiliki kelebihan tersendiri. Selain sumber daya alamnya yang masih sangat bagus, aksesibilitas jalur lautnya pun dinilai cukup efektif.

"Morotai itu utaranya Halmahera, pulau terluar Indonesia yang sangat strategis untuk logistik, bisa menghubungkan dunia luar dengan Indonesia Timur. Sehingga nanti seluruh pulau di Indonesia bisa menikmati konektivitas," ujar Darmono di Jakarta, Kamis (27/10/2016) malam.

Bahkan, menurut Darmono, Morotai bisa disulap seperti Singapura atau Hongkong, jika pemerintah mempersilakan investor Taiwan untuk berinvestasi di Morotai dari sektor pariwisata terlebih dahulu.

"Nantinya bisa dibikin seperti Hongkong atau Singapura, atau dibikin free trade zone. Kalau tidak dibikin istimewa siapa yang mau investasi," ucapnya.

Menurut Darmono, terkait investasi di wilayah terluar Indonesia, Presiden akan mendukung. Namun, tidak hanya cukup dari dukungan Presiden, birokrasinya pun diharapkan tidak dipersulit.

"Presiden sangat mendukung, tapi birokrasi Indonesia ini kan banyak aturannya, dengan adanya seminar yang membahas tentang Taiwan Business Council ini, diharapkan seluruh pemangku kebijakan paham akan duduk perkaranya," terang Darmono.

Darmono menambahkan, sebagai Chairman of Kadin Indonesia Taiwan Commite, pihaknya akan berupaya melakukan lobi-lobi ke pemerintah agar para investor asal Taiwan bisa segera menanamkan investasinya di wilayah terluar Indonesia.

"Kami dari Kadin bisa menjembatani dengan pemerintah, bisa melakukan lobi-lobi ke pemerintah bahwa ini sebetulnya menguntungkan Indonesia," tambahnya.

Kompas TV 5,2 Juta Turis Asing Datang ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com