Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Berkembang, Industri Keuangan Syariah Harus Perbaiki Diri

Kompas.com - 31/10/2016, 05:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Ini menjadi sebuah keuntungan dan potensi bagi pengembangan industri keuangan syariah di Tanah Air.

Akan tetapi, hingga saat ini perkembangan dan bisnis keuangan syariah masih terbatas. Industri keuangan konvensional masih mendominasi kegiatan keuangan di Indonesia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan, apabila memang peran industri keuangan syariah di Indonesia masih terbatas, maka harus ada perbaikan dari dalam diri industri keuangan syariah sendiri. Sehingga, peran itu akan bisa meningkat.

"Harus ada perbaikan, terutama dalam struktur dan manajemen keuangan syariah sendiri," kata Bambang di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/10/2016).

Bambang menjelaskan, kinerja perbankan syariah di Indonesia pun harus ditingkatkan. Sehingga, nasabah pada akhirnya tidak bisa lagi membedakan antara perbankan konvensional dan syariah karena kinerja dan sistem pelayanannya sama-sama bagus.

"Intinya bank-bank syariah harus meningkatkan daya saingnya," ujar mantan Menteri Keuangan ini.

Menurut Bambang, ada baiknya pula apabila perbankan syariah mulai masuk ke sektor produktif yang selama ini belum banyak dijangkau oleh industri keuangan syariah. Selain itu, ia juga menyoroti banyaknya pinjaman dari keuangan syariah ke sektor komoditas.

"Ke depan, perbankan dan keuangan syariah harus didorong untuk menunjang investasi, termasuk untuk pembiayaan infrastruktur," jelas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com