Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Filipina, Proyek Pembangunan Bandara Jadi Rebutan Para Miliarder

Kompas.com - 31/10/2016, 07:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Para miliarder Filipina dikabarkan berebut proyek pembangunan bandara dan pelabuhan baru di atas tanah reklamasi dekat ibukota Manila. Miliarder tersebut adalah Ramon Ang dan Henry Sy.

Sy, orang terkaya di Filipina, bergabung dalam kelompok yang mengincar rencana proyek infrastruktur senilai 20 miliar dollar AS tersebut.

Dengan demikian, Sy bersaing habis-habisan dengan Ang yang sesama miliarder. Belle Corp., bagian dari SM Group milik Sy, akan menjadi bagian dari All Asia Resources & Reclamation Corp. yang dipimpin Solar Group.

Hal ini diungkapkan Edmundo Lim, wakil direktur utama perusahaan patungan tersebut, namun ia enggan menjelaskan seberapa besar nilai investasi Belle Corp.

Lim menyatakan pula bahwa unit bisnis pengerukan milik China Communications Construction Co juga dikabarkan ambil bagian dalam proyek tersebut. Menurut Lim, proyek infrastruktur vital tersebut memakan waktu lima tahun untuk diselesaikan.

"Ini adalah proyek besar dan kami membutuhkan kekuatan-kekuatan besar. Kami masih terbuka untuk mitra-mitra baru karena proyek ini bukan main-main dan banyak komponen investor yang berminat," ungkap Lim seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (31/10/2016).

All-Asia berencana mereklamasi tanah seluas 2.500 hektar di dekat pangkalan militer AL dan AU di Sangley Point, selatan ibukota Manila.

Pembangunan bandara tersebut merupakan bagian dari upaya Filipina dalam mengatasi peningkatan jumlah penerbangan dan lalu-lintas jalan.

Proposal yang diajukan All-Asia bersaing dengan rencana yang diajukan San Miguel Corp milik Ang pada 2014 silam.

Dalam rencana tersebut, Ang mengajukan proyek pembangunan bandara di atas tanah reklamasi di Manila Bay dengan nilai proyek mencapai 10 miliar dollar AS.

Menurut Lim, All-Asia telah mengajukan kembali proposal proyek sejak Presiden Rodrigo Duterte mulai menjabat pada 30 Juni 2016 lalu.

Saat ini, proyek tersebut tengah dikaji komite koordinasi investasi Otoritas Pengembangan Ekonomi Nasional.

Lim menyatakan, pembangunan pelabuhan baru dan zona ekonomi khusus akan membantu mengatasi lalu lintas di Manila, yang merupakan rumah bagi fasiligas kargo laut terbesar Filipina.

Sekira 6.000 hingga 7.000 kendaraan per hari melakukan perjalanan antara pelabuhan Manila dan kawasan industri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com