Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Produksi Cangkul Lokal, Pemerintah Tugaskan Tiga BUMN

Kompas.com - 31/10/2016, 19:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mempersiapkan skema penugasan kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) dalam memenuhi kebutuhan cangkul nasional.

Adapun tiga BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra (BBI), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menegaskan, industri dalam negeri telah mampu memproduksi cangkul dengan kualitas yang baik dan berstandar nasional Indonesia (SNI).

"Terkait adanya isu bahwa industri dalam negeri tidak mampu, Kemenperin dan Kemendag memberikan skema penugasan kepada BUMN, yaitu Krakatau Steel, BBI dan PPI," ujar Putu di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Menurutnya hal ini sekaligus membantah anggapan industri lokal belum mampu memproduksi cangkul nasional.

Putu menjelaskan, Krakatau Steel, akan diberikan tugas untuk memasok bahan baku produksi dan BBI yang akan memproduksi alat pertanian tersebut. Adapun PPI akan bertugas untuk mendistribusikan  cangkul produksi dalam negeri.

Putu menambahkan, pihaknya akan mendorong tiga BUMN tersebut untuk melibatkan industri kecil dan menengah (IKM).

Dia mengungkapkan, selama ini IKM kesulitan mengembangkan produksi usahanya karena kesulitan bahan baku dan belum memenuhi sertifikasi SNI untuk produk cangkul.

"Pak Menteri minta bentuk tim kerja dari Ditjen IKM karena utamakan suplai dari IKM. Kesulitan IKM selama ini dari sisi bahan baku sehingga kemampuan suplai terhambat," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama BBI Rahman Sadikin menyatakan siap mendukung pemerintah dalam menyediakan produk cangkul dalam negeri.

Saat ini, BBI mampu memproduksi cangkul sebanyak 700.000 unit per tahun. "Kami ada pabrik seluas 1 hektare (ha) di Pasuruan. Kami terkenal dengan cangkul Cap Mata. Tingkat kualitas teruji karena kami punya lisensi dari Jerman. Kami kerja sama dengan Krakatau Steel untuk bahan baku material dan PPI untuk pemasaran, serta didukung industri kecil," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com