Bank Panin Tunggu Momentum Tepat Terbitkan Obligasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Herwidayatmo mengatakan, perusahaan akan lebih rasional dalam mengeksekusi rencana penerbitan obligasi berkelanjutan II.

Toh, kata dia, izin penerbitan obligasi berkelanjutan II ini berlaku hingga 2018. Herwidayatmo juga mengatakan, proses penerbitan obligasi pun tidak mudah. Apalagi saat ini sudah masuk bulan November.

"Yang nerbitin obligasi kan bukan cuma Panin saja. Jadi, kami harus rasional," kata Herwidayatmo usai penandatanganan nota kesepahaman dengan BCA, di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Lebih jauh dia mengatakan, Panin Bank mendapatkan izin penerbitan obligasi senilai Rp 10 triliun, dan baru direalisasikan sebesar Rp 2,5 triliun.

Selain pertimbangan masa berlaku yang masih lama serta waktu yang mepet menjelang akhir tahun ini, Bank Panin juga ingin mendapatkan dana jangka panjang dengan bunga murah, supaya efisien.

"Meskipun suku bunga acuan dari Bank Indonesia sudah turun, tetapi kenyataannya kalau permintaan obligasinya banyak kan bunga obligasinya tetap tinggi," kata Herwidayatmo.

Saat ini Bank Panin tengah menyiapkan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017. Pada kuartal-III Panin Bank membukukan laba bersih sebesar Rp 1,57 triliun, atau naik 42,4 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,1 triliun.