Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brexit" Bakal Sebabkan Keluarga Inggris Jatuh Miskin

Kompas.com - 03/11/2016, 06:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Keluarga di Inggris akan menjadi lebih miskin pada tahun 2017 mendatang, sejalan dengan menurunnya pendapatan dan melonjaknya inflasi menuju hampir 4 persen sebagai dampak dari voting keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.

Hal ini diungkapkan sebuah lembaga wadah pemikiran ekonomi terkemuka Inggris. Dengan kata lain, masyarakat Inggris akan memperoleh pendapatan yang lebih sedikit. Akah tetapi, pada saat yang sama biaya hidup meningkat.

National Institute for Economic and Social Research (NIESR) dalam laporan kuartalannya yang bertajuk “UK Economy Forecast” mengestimasi pendapatan riil per kapita di Inggris akan turun 0,5 persen pada tahun 2017.

Ini adalah proyeksi pertama yang dilakukan lembaga independen yang menyatakan keluarga Inggris akan jatuh miskin akibat Brexit.

"Penurunan pendapatan riil merefleksikan fakta bahwa inflasi akan meroket menjadi sekitar 4 persen sebagai hasil dari anjloknya mata uang poundsterling," ujar NIESR seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (3/11/2016).

Prediksi inflasi tersebut berada di atas target bank sentral Bank of England, yakni 2 persen. Terakhir kali inflasi Inggris mencapai 4 persen adalah pada tahun 2011 silam.

NIESR menyatakan, saat ini harga-harga kebutuhan rumah tangga sudah mulai naik sejalan dengan anjloknya nilai poundsterling.

Menurut lembaga tersebut, harga-harga akan mulai merangkak pesat ketika tahun 2017 berjalan. Saat ini saja, Apple sudah menaikkan harga laptop hingga ratusan poundsterling.

Typhoo, produk teh terpopuler di Inggris, terpaksa menaikkan harga jual produk teh celupnya.

Simon Kirby, kepala divisi prediksi dan model makroekonomi NIESR menyatakan, pihaknya mengekspektasikan penurunan nilai mata uang poundsterling bersifat sementara. Namun, kondisi tersebut bukan berarti tak memberi dampak.

"Ini tetap akan memberatkan daya beli konsumen dalam beberapa tahun ke depan," jelas Kirby.

Kompas TV Bank di Eropa PHK 3000 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com