LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak terkoreksi hampir tiga persen setelah keluarnya data pasokan minyak yang melimpah.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah naik 14,4 juta barel mingguan, sejuta lebih banyak dari yang diperkirakan analis. Kenaikan stok mencapai rekor tertinggi sejak 2012.
"Ini sangat, sangat, sangat bearish. Tidak ada yang lain dalam hal-hal laporan," kata James L. Williams, ekonom energi di WTRG Economics di London, Arkansas, dikutip dari Reuters, Kamis (3/11/2016).
William mengatakan, kilang memangkas produksi sehingga impor minyak mentah AS naik 1,99 juta barel per hari (bph) pada pekan lalu. Sementara, produksi minyak AS juga naik sedikit menjadi 8.522.000 bph.
West Texas Intermediate turun 1,33 dollar AS atau 2,9 persen, ke level 45,34 dollar AS per barel, setelah sebelumnya sempat merosot di bawah 45 dollar AS.
Harga acuan minyak mentah Brent turun 1,24 dollar AS, atau 2,6 persen, pada di level 46,90 dollar AS.
Harga kedua acuan kontrak berada di terendah mereka sejak 28 September. American Petroleum Institute (API) mengatakan sebelumnya bahwa stok minyak mentah naik 9,3 juta barel.
API mendasarkan jumlah persediaan pada pelaporan sukarela oleh para anggotanya, sedangkan EIA menggunakan sampel yang lebih besar.
"Minyak mentah dari laporan API yang lebih dari 9 juta barel dari sudut pandang kami telah menambah daftar item bearish," kata Jim Ritterbusch, konsultan Ritterbusch & Associates, yang berbasis di Chicago.