Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Gizi Buruk, BUMN Pangan Harus Lebih Produktif

Kompas.com - 03/11/2016, 11:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro menyebutkan, sepertiga balita yang ada di seluruh penjuru Indonesia menderita gizi buruk.

Umumnya, gizi buruk yang diderita balita disebabkan oleh tidak meratanya distribusi pangan ditambah lagi dengan tidak adanya keseragaman harga bahan-bahan pokok di berbagai daerah.

"Sebanyak 13,9 persen balita di Indonesia kekurangan gizi. Lalu sebanyak 37,9 persen atau sepertiga anak Indonesia mengalami stunting atau perlambatan pertumbuhan bayi," ujar Bambang saat membuka acara Forum BUMN yang digagas Harian Kompas di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Menurut Bambang, jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang secara khusus mengelola pangan tidak berperan aktif dalam pendistribusian dan pengendalian harga pangan, maka angka gizi buruk terhadap balita akan terus meningkat.

Bambang mengkhawatirkan, balita yang memiliki gizi buruk nantinya akan membebani negara dan bukan menjadi aset negara. Untuk menghindari kekhawatiran tersebut, dirinya meminta BUMN sektor pangan untuk mengambil langkah cepat untuk menekan angka gizi buruk balita.

"Jika gangguan pertumbuhan pada anak balita terus meningkat, kemampuan keterampilan otak dibawah standar, mereka tidak bisa menjadi angkatan kerja produktif, mereka juga dikhawatirkan tidak menjadi aset negara, mereka justru akan menjadi beban," terangnya.

Jika BUMN pangan sigap dalam menanggapi permasalahan gizi buruk balita yang diakibatkan dari pangan, Bambang memperkirakan Indonesia akan menduduki peringkat yang lebih baik dibandingkan saat ini.

"Ini adalah masalah yang tidak sederhana, dari 117 negara, Indonesia masuk dalam kategori 17 negara dengan gizi terburuk di dunia," tandas Bambang.

Sekadar informasi, BUMN pangan terdiri dari Perum Bulog yang disebut-sebut akan dijadikan induk dari holding BUMN pangan.

Bulog akan membawahi beberapa BUMN sektor pangan lainnya di antaranya, produsen benih varietas PT Sang Hyang Seri (Persero), produsen beras PT Pertani (Persero), perusahaan logistik dan gudang PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesa (Persero). 

Kompas TV Gizi Buruk Halangi Bocah Ini Bermain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com