Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Pergerakan IHSG Lebih Didominasi Faktor Domestik

Kompas.com - 03/11/2016, 15:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan, untuk saat ini faktor dalam negeri cenderung lebih memberikan pengaruh kuat terhadap pergerakan bursa daripada faktor eksternal. 

Faktor eksternal yakni seperti keputusan Federal Reserve menahan penaikan suku bunga imbas instabilitas politik jalan pemilu presiden di Amerika Serikat (AS) pada 8 November mendatang.

"Saya menganggap, ya secara psikologis sudah diprediksi (keputusan Fed). Tetapi domestik kita, bunga itu jauh lebih penting, karena itu memengaruhi orang (investor) asing," kata Tito di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Meski begitu, Tito menyebut investasi asing ke Indonesi sebenarnya tidak besar.

Menurut Tito, kalau mereka memindahkan dana pada fixed income karena suku bunga acuan AS naik, mereka akan memindahkan dari tempat lain, bukan dari Indonesia.

"(Tetapi) Ya sesaat terjadi fluktuasi, namun akan balik lagi," ucapnya kemudian.

Lebih jauh Tito mengatakan, suku bunga acuan bank sentral Indonesia dan inflasi justru menjadi faktor penting bagi para penanam modal.

"Bayangkan, dulu BI rate 7,5 persen, inflasinya 4 persen. Bedanya 3,5 persen. Sekarang, 7-days reverse repo rate 4,75 persen, inflasi 3,5 persen. Ini membaik menurut saya," kata Tito.

Waspada China

Dia menambahkan, alih-alih dari Amerika Serikat, faktor eksternal yang lebih memberikan pengaruh terhadap bursa sebenarnya datang dari China.

"Karena kita (bursa) banyak dari mereka (China). Inggris enggak banyak, makanya Brexit enggak ada (pengaruh) apa-apa ke kita (bursa)," pungkas Tito.

Sebelumnya, Bank sentral AS Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).

Namun demikian, The Fed tetap membuka peluang untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember 2016 mendatang. Federal Open Meeting Committee (FOMC) tampaknya tidak akan mengambil keputusan menjelang pemilihan presiden AS yang tinggal hitungan hari.

Akan tetapi, The Fed menyatakan kemungkinan kenaikan FFR terus menguat.

Kompas TV BEI Torehkan Rekor Perdagangan Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com